Tak Gentar dengan Resesi, Ini Industri Produk Buah-buahan Gitu Loh

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 19:28 WIB
loading...
Tak Gentar dengan Resesi, Ini Industri Produk Buah-buahan Gitu Loh
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Akibat pandemi Covid-19 , Indonesia terancam menghadapi resesi ekonomi di kuartal III 2020. Kendati demikian, seorang pelaku industri produk buah-buahan mengungkapkan bahwa dirinya tidak khawatir bisnisnya akan terganggu karena resesi.

"Yang saya lihat dari data, berita, dan fakta lapangan, sektor pertanian justru tidak banyak terdampak. Malah meningkat," ujar pendiri IT's Buah Hamzah Pasaoran Sinaga atau akrab dipanggil Hapasi kepada SINDONews di Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Dia mengatakan, bisnisnya sejak tahun 2012 menggunakan 100% produk buah dari petani lokal. Buah-buahan lokal ini kemudian diolah menjadi coldpressed juice dengan kemasan yang juga ramah lingkungan. ( Baca juga:Menaker Temui Ketua KPK Ngobrol Soal BLT Pekerja Rp600 Ribu, Nah Loh? )

"Selama ini harga buah lokal juga cenderung stabil, stoknya juga aman, dan ini juga kesempatan bagi kami untuk mendukung para petani lokal. Kami memikirkan multiplier effect-nya dari penjualan produk kami, bukan hanya untuk produsen, tapi kesehatan konsumen," ungkap Hamzah.

Selain itu, karena produknya juga tergolong dalam kategori produk kesehatan, dia optimistis bahwa bisnis IT's Buah sangat cocok di kala pandemi Covid-19 ini.

Pasalnya, orang-orang cenderung mengonsumsi produk dari buah segar untuk menjaga kesehatan dan nutrisi tubuh mereka. Omzetnya memang sempat menurun di bulan Maret ke April 2020, tapi sejak bulan Mei sudah ada tren kenaikan yang positif. ( Baca juga:Microsoft Bing Bakal Jadi Opsi Mesin Pencari di Android )

"Kami ada program Paket Detoks dengan lebih dari 3.000 customer, dan mereka biasanya melanjutkan dengan program Catering Juice. Kami juga menyiapkan Corporate Immune Program, meningkatkan imun karyawan corporate mitra kami dengan produk dan edukasi," tambahnya.

Hamzah juga menyoroti tingkat konsumsi buah di Indonesia masih rendah, masih berada di bawah standar yang ditetapkan FAO.

"Hingga saat ini, kami sudah menjual lebih dari 100 ribu botol jus dari target akhir tahun 2020 sebanyak 150 ribu botol. Di tahun 2025, kami menargetkan untuk sudah berekspansi ke tujuh kota besar di Indonesia," pungkasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2295 seconds (0.1#10.140)