Survei BI: 72,6% UMKM Omzetnya Turun Akibat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) , Doni P. Joewono mengatakan berdasarkan survei BI terdapat sekitar 72,6% pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami penurunan kinerja seperti omset yang menurun serta terhambatnya penyaluran modal.
"Meskipun demikian beberapa UMKM sudah mengambil langkah yakni melakukan inovasi seperti penambahan saluran pemasaran termasuk lewat digital," kata Doni saat webinar di Jakarta, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: 100% Banpers Jokowi Sudah Ditransfer ke UMKM, Terima Belum? )
Oleh karena itu, BI dalam rangka mendukung UMKM memiliki kebijakan dan strategis untuk mendorong peran UMKM sebagai kekuatan baru dalam ekonomi nasional.
Doni menjelaskan, untuk mendorong UMKM naik kelas, BI menerapkan tiga pilar kebijakan starategi nasional. Pertama, strategi korporasi yaitu penguatan kelembagaan UMKM. Kedua, strategi kapasitas yaitu mendorong kualitas UMKM, dan ketiga strategi pembiayaaan untuk memperluas alternatif sumber permodalan UMKM. (Baca juga: Gedung DPR Dijual Online, Ini Kata Manajemen Platform E-Commerce )
"Fasilitas e-commerce dan digital justru membuat transaksi ritel yang berbasis digital melonjak signifikan saat pandemi. Makanya sangat relevan bagi UMKM untuk menyesuaikan bisnisnya ke arah digitalisasi dengan memanfaatkan platform yang ada," katanya seraya menambahkan bahwa strategi pengembangan UMKM perlu dilakukan secara end to end untuk meningkatkan produktifitas UMKM.
"Meskipun demikian beberapa UMKM sudah mengambil langkah yakni melakukan inovasi seperti penambahan saluran pemasaran termasuk lewat digital," kata Doni saat webinar di Jakarta, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: 100% Banpers Jokowi Sudah Ditransfer ke UMKM, Terima Belum? )
Oleh karena itu, BI dalam rangka mendukung UMKM memiliki kebijakan dan strategis untuk mendorong peran UMKM sebagai kekuatan baru dalam ekonomi nasional.
Doni menjelaskan, untuk mendorong UMKM naik kelas, BI menerapkan tiga pilar kebijakan starategi nasional. Pertama, strategi korporasi yaitu penguatan kelembagaan UMKM. Kedua, strategi kapasitas yaitu mendorong kualitas UMKM, dan ketiga strategi pembiayaaan untuk memperluas alternatif sumber permodalan UMKM. (Baca juga: Gedung DPR Dijual Online, Ini Kata Manajemen Platform E-Commerce )
"Fasilitas e-commerce dan digital justru membuat transaksi ritel yang berbasis digital melonjak signifikan saat pandemi. Makanya sangat relevan bagi UMKM untuk menyesuaikan bisnisnya ke arah digitalisasi dengan memanfaatkan platform yang ada," katanya seraya menambahkan bahwa strategi pengembangan UMKM perlu dilakukan secara end to end untuk meningkatkan produktifitas UMKM.
(ind)