Pasar Modal Kembali ke 5.000 dari Titik Terendah, Airlangga: Kita Punya Daya Tahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan, kinerja pasar modal Indonesia memperlihatkan daya tahan yang bagus atas dampak dari pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari pemulihan yang ditunjukkan bursa saham Tanah Air sejak jatuh ke titik terendah pada akhir Maret 2020, lalu.
(Baca Juga: Pergerakan Variatif, IHSG Sepekan Menguat 0,17% )
Pemerintah sendiri memastikan bakal terus mendorong pasar modal menuju pemulihan penuh. Dari saham sektoral, sektor industri dasar dan pertanian telah meningkat di atas 40% sejak titik terendahnya.
“Kalau kita lihat pasar modal, kita sudah kembali ke jalur 5.000 dari titik terendah di bulan Maret 2020 kemarin. Kita tetap punya daya tahan,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Minggu (25/10/2020).
Ia pun mengatakan stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga. Ke depan terang Airlangga, dengan adanya program seperti Penempatan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di perbankan diharapan dapat menjadi pendorong untuk lebih baik lagi. "Diharapkan stabilitas dan pertumbuhan sektor jasa keuangan terus menguat," ungkapnya.
(Baca Juga: Anak Milenial Lebih Tergoda Gaya Hidup Konsumtif Dibanding Investasi )
Lebih lanjut Airlangga juga menyoroti bertambahkan angka pengangguran di tengah pandemi seiring adanya pembatasan aktivitas. Dimana sebelum pandemi saja sudah terdapat 6,9 juta pengangguran, belum termasuk 3,5 juta pekerja yang di-PHK atau dirumahkan, dan 3 juta angkatan kerja baru yang setiap tahun membutuhkan pekerjaan.
Sehingga total kebutuhan lapangan kerja baru mencapai sekitar 13,4 juta. “Salah satu program pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut adalah dengan Kartu Prakerja,” tutur Airlangga.
(Baca Juga: Pergerakan Variatif, IHSG Sepekan Menguat 0,17% )
Pemerintah sendiri memastikan bakal terus mendorong pasar modal menuju pemulihan penuh. Dari saham sektoral, sektor industri dasar dan pertanian telah meningkat di atas 40% sejak titik terendahnya.
“Kalau kita lihat pasar modal, kita sudah kembali ke jalur 5.000 dari titik terendah di bulan Maret 2020 kemarin. Kita tetap punya daya tahan,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Minggu (25/10/2020).
Ia pun mengatakan stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga. Ke depan terang Airlangga, dengan adanya program seperti Penempatan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di perbankan diharapan dapat menjadi pendorong untuk lebih baik lagi. "Diharapkan stabilitas dan pertumbuhan sektor jasa keuangan terus menguat," ungkapnya.
(Baca Juga: Anak Milenial Lebih Tergoda Gaya Hidup Konsumtif Dibanding Investasi )
Lebih lanjut Airlangga juga menyoroti bertambahkan angka pengangguran di tengah pandemi seiring adanya pembatasan aktivitas. Dimana sebelum pandemi saja sudah terdapat 6,9 juta pengangguran, belum termasuk 3,5 juta pekerja yang di-PHK atau dirumahkan, dan 3 juta angkatan kerja baru yang setiap tahun membutuhkan pekerjaan.
Sehingga total kebutuhan lapangan kerja baru mencapai sekitar 13,4 juta. “Salah satu program pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut adalah dengan Kartu Prakerja,” tutur Airlangga.
(akr)