Gerakan Boikot Produk Prancis Hanya Bersifat Sementara

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 17:54 WIB
loading...
Gerakan Boikot Produk Prancis Hanya Bersifat Sementara
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Seruan aksi boikot produk Prancis menggema ke seluruh pelosok dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini dilakukan akibat pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang meninggung umat Islam. ( Baca juga:Mahathir: Umat Muslim Punya Hak untuk Menghukum Prancis )

Menanggapi hal itu, ekonom Core Piter Abdullah mengatakan bahwa aksi boikot produk Prancis tidak akan menggangu ekonomi Indonesia . Pasalnya, baik dari segi perdagangan atau pun kerja sama antara Indonesia dengan Prancis, nilainya tidak begitu besar.

"Aksi boikot produk Prancis tidak akan berpengaruh pada ekonomi nasional. Justru yang berdampak adalah ekonomi Prancis" katanya kepada MNC Portal News, Jumat (30/10/2020).

Ia menjelaskan, gerakan boikot produk Prancis tidak berpengaruh baik dari sisi investasi maupun ekspor-impor. Sebab, produk-produk Indonesia sendiri tidak banyak yang bisa menjadi substitusi produk Prancis.

Ia menambahkan, belajar dari pengalaman sebelumnya, gerakan ini tidak berlangsung lama. Menurutnya, gerakan ini hanya bersifat sementara.

"Jadi tidak terlalu signifikan dampaknya, dan gerakan ini juga hanya bersifat sementara," tandasnya. ( Baca juga:Begini Kronologi Serangan Teror Gereja Nice Prancis yang Tewaskan 3 Orang )

Sekedar informasi, dalam konteks ekspor impor, neraca perdagangan Indonesia dan Prancis selalu defisit dalam lima tahun terakhir. Pada 2019 defisit sebesar USD411 juta, 2018 USD648,5 juta, 2017 USD609,4 juta, 2016 USD489,3 juta dan 2015 defisit USD364 Juta.

Dari kondisi itu menunjukkan bahwa ekspor Prancis ke Indonesia lebih besar daripada yang diekspor Indonesia ke negara itu.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1685 seconds (0.1#10.140)