Bank Mandiri Terbitkan Kartu E-Money Edisi Jak Lingko
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersinergi dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menerbitkan kartu e-money khusus edisi Jak Lingko untuk memudahkan proses transaksi pembayaran di semua moda transportasi publik dalam sistem Jak Lingko.
Senior Vice President Digital Banking Bank Mandiri Sunarto Xie mengungkapkan, inisiatif ini bisa menjadi solusi pembayaran non-tunai yang praktis dan efisien bagi masyarakat pengguna berbagai moda transportasi Jak Lingko. Selain itu, solusi non-tunai akan mengurangi kontak langsung antara penumpang dengan awak kendaraan umum.
(Baca Juga: Bank Mandiri Targetkan Laba Bersih Rp16 Triliun Tahun Ini)
Jak Lingko adalah program transportasi publik terintegrasi yang mencakup 274 rute yang melingkupi 85% wilayah DKI Jakarta. Jak Lingko terintegrasi dengan seluruh moda first mile dan last mile dengan special rate Rp5.000 untuk 3 jam perjalanan menggunakan Mikrotrans, Metrotrans maupun Transjakarta layanan koridor manapun. Saat ini, kartu e-money edisi Jak Lingko dapat diperoleh di vending machine Transjakarta yang tersedia di halte-halte sepanjang koridor utama Transjakarta.
"Kami berharap penerbitan kartu e-money Jak Lingko ini akan mendorong pemanfaatan transportasi publik yang terintegrasi oleh masyarakat khususnya di wilayah DKI Jakarta karena aman dan nyaman. Hal ini juga sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk menjadi digital bank terbaik dengan produk keuangan yang handal dan praktis," kata Sunarto di Jakarta, Minggu (1/11/2020).
Sunarto juga berharap, kartu ini menjadi solusi yang ekonomis bagi pengguna layanan transportasi publik di Jakarta karena tarif yang diberlakukan adalah tarif khusus Jak Lingko. Mandiri e-money Jak Lingko tidak hanya dapat digunakan di dalam bus Transjakarta atau layanan Mikro-trans, tetapi juga dapat difungsikan sebagai alat pembayaran non-tunai untuk moda transportasi publik lain seperti MRT Jakarta, kereta Commuterline, dan LRT Jakarta.
"Kami berharap kartu e-money ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh lapisan masyarakat, mengingat luasnya dukungan jaringan pembayaran yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri. Terlebih Mandiri e-money sudah sejak lama dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai solusi pembayaran tol dan transportasi publik massal dengan pangsa pasar lebih dari 70%," ungkap Sunarto.
(Baca Juga: Hingga Juli, Transaksi E-Money Mandiri Capai Rp7,4 Triliun)
Dia menambahkan bahwa pengguna Mandiri e-money Jak Lingko Bank Mandiri tidak akan menemui kesulitan untuk top up saldo kartu karena pilihan channel top up yang tersedia sangat beragam. Bank Mandiri bahkan juga menyediakan mesin update saldo e-money yang ditempatkan di halte-halte utama Transjakarta yang berfungsi untuk melakukan update saldo e-money bagi pengguna yang top up namun tidak memiliki perangkat smartphone ber-NFC.
Bank Mandiri saat ini telah menerbitkan lebih dari 21 juta kartu berlogo mandiri e-money. Hingga akhir September 2020, frekuensi finansial mandiri e-money mencapai 660 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp10 triliun.
Senior Vice President Digital Banking Bank Mandiri Sunarto Xie mengungkapkan, inisiatif ini bisa menjadi solusi pembayaran non-tunai yang praktis dan efisien bagi masyarakat pengguna berbagai moda transportasi Jak Lingko. Selain itu, solusi non-tunai akan mengurangi kontak langsung antara penumpang dengan awak kendaraan umum.
(Baca Juga: Bank Mandiri Targetkan Laba Bersih Rp16 Triliun Tahun Ini)
Jak Lingko adalah program transportasi publik terintegrasi yang mencakup 274 rute yang melingkupi 85% wilayah DKI Jakarta. Jak Lingko terintegrasi dengan seluruh moda first mile dan last mile dengan special rate Rp5.000 untuk 3 jam perjalanan menggunakan Mikrotrans, Metrotrans maupun Transjakarta layanan koridor manapun. Saat ini, kartu e-money edisi Jak Lingko dapat diperoleh di vending machine Transjakarta yang tersedia di halte-halte sepanjang koridor utama Transjakarta.
"Kami berharap penerbitan kartu e-money Jak Lingko ini akan mendorong pemanfaatan transportasi publik yang terintegrasi oleh masyarakat khususnya di wilayah DKI Jakarta karena aman dan nyaman. Hal ini juga sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk menjadi digital bank terbaik dengan produk keuangan yang handal dan praktis," kata Sunarto di Jakarta, Minggu (1/11/2020).
Sunarto juga berharap, kartu ini menjadi solusi yang ekonomis bagi pengguna layanan transportasi publik di Jakarta karena tarif yang diberlakukan adalah tarif khusus Jak Lingko. Mandiri e-money Jak Lingko tidak hanya dapat digunakan di dalam bus Transjakarta atau layanan Mikro-trans, tetapi juga dapat difungsikan sebagai alat pembayaran non-tunai untuk moda transportasi publik lain seperti MRT Jakarta, kereta Commuterline, dan LRT Jakarta.
"Kami berharap kartu e-money ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh lapisan masyarakat, mengingat luasnya dukungan jaringan pembayaran yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri. Terlebih Mandiri e-money sudah sejak lama dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai solusi pembayaran tol dan transportasi publik massal dengan pangsa pasar lebih dari 70%," ungkap Sunarto.
(Baca Juga: Hingga Juli, Transaksi E-Money Mandiri Capai Rp7,4 Triliun)
Dia menambahkan bahwa pengguna Mandiri e-money Jak Lingko Bank Mandiri tidak akan menemui kesulitan untuk top up saldo kartu karena pilihan channel top up yang tersedia sangat beragam. Bank Mandiri bahkan juga menyediakan mesin update saldo e-money yang ditempatkan di halte-halte utama Transjakarta yang berfungsi untuk melakukan update saldo e-money bagi pengguna yang top up namun tidak memiliki perangkat smartphone ber-NFC.
Bank Mandiri saat ini telah menerbitkan lebih dari 21 juta kartu berlogo mandiri e-money. Hingga akhir September 2020, frekuensi finansial mandiri e-money mencapai 660 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp10 triliun.
(fai)