Sampai Oktober, Defisit APBN Sudah Tembus Rp764,9 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( ABPN ) hingga Oktober 2020 telah mencapai Rp764,9 triliun atau 73,6% dari patokan dalam APBN 2020 senilai Rp1.039,2 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, defisit anggaran itu setara dengan 4,67% produk domestik bruto (PDB).
(Baca Juga: Sri Mulyani: APBN Mungkin Satu-satunya Instrumen Dalam Pemulihan Ekonomi)
"Indonesia countercyclical-nya atau fiscal support untuk ekonomi yang kontraksi masih termasuk modest, tidak seperti negara lain yang defisitnya belasan persen," ujar Sri Mulyani dalam diskusi secara virtual, Senin (23/11/2020).
Sementara itu, realisasi penerimaan perpajakan hingga Oktober 2020 tercatat senilai Rp991,0 triliun atau 70,6% dari target Rp1.404,5 triliun. Performa itu mencatatkan kontraksi 15,6% dibandingkan realisasi hingga akhir Oktober 2019 senilai Rp1.173,9 triliun.
Secara umum, realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp1.276,9 triliun atau terkontraksi 15,4% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp1.508,5 triliun. "Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 75,1% dari target senilai Rp1.699,9 triliun," jelasnya.
(Baca Juga: Menkeu Sebut Perjuangan Paling Berat adalah Soal Nafsu, Bukan APBN)
Di sisi lain, belanja negara hingga akhir Oktober 2020 tercatat senilai Rp2.041,8 triliun atau 74,5% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara itu tumbuh 13,6% dibandingkan penyerapan hingga akhir Oktober tahun lalu yang senilai Rp1.797,7 triliun.
(Baca Juga: Sri Mulyani: APBN Mungkin Satu-satunya Instrumen Dalam Pemulihan Ekonomi)
"Indonesia countercyclical-nya atau fiscal support untuk ekonomi yang kontraksi masih termasuk modest, tidak seperti negara lain yang defisitnya belasan persen," ujar Sri Mulyani dalam diskusi secara virtual, Senin (23/11/2020).
Sementara itu, realisasi penerimaan perpajakan hingga Oktober 2020 tercatat senilai Rp991,0 triliun atau 70,6% dari target Rp1.404,5 triliun. Performa itu mencatatkan kontraksi 15,6% dibandingkan realisasi hingga akhir Oktober 2019 senilai Rp1.173,9 triliun.
Secara umum, realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp1.276,9 triliun atau terkontraksi 15,4% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp1.508,5 triliun. "Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 75,1% dari target senilai Rp1.699,9 triliun," jelasnya.
(Baca Juga: Menkeu Sebut Perjuangan Paling Berat adalah Soal Nafsu, Bukan APBN)
Di sisi lain, belanja negara hingga akhir Oktober 2020 tercatat senilai Rp2.041,8 triliun atau 74,5% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara itu tumbuh 13,6% dibandingkan penyerapan hingga akhir Oktober tahun lalu yang senilai Rp1.797,7 triliun.
(fai)