Erick Thohir: Mau Tidak Mau, Corona Bikin Orang Miskin RI Bertambah

Selasa, 24 November 2020 - 19:59 WIB
loading...
Erick Thohir: Mau Tidak Mau, Corona Bikin Orang Miskin RI Bertambah
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir. FOTO/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, akibat pandemi Covid-19 kenaikan angka kemiskinan di Indonesia terus bertambah. Hal tersebut seiring dengan jumlah pengangguran mengalami peningkatan.

"Seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sampai dengan kuartal ke III (2020) ini, pertumbuhan ekonomi kita masih minus 3,49 persen secara yoy, terpuruknya perekonomian tersebut juga memberikan dampak kepada tenaga kerja kita. Pemerintah mencatat pandemi ini memberikan 2,56 juta orang kehilangan pekerjaan," ujar Erick dalam acara Ekonomi Outlook 2020, Selasa (24/11/2020).



Tak hanya itu, tercatat lebih 1,8 juta orang mengalami penurunan pendapatan, karena itu, Erick mengutarakan, akibat Covid-19 mau tidak mau, suka tidak suka akan berpotensi akan menaikan angka kemiskinan di Indonesia. Meski demikian, pemerintah tidak menyerah dengan kondisi krisis yang terjadi saat ini. Justru, momentum krisis ini bisa dimanfaatkan menjadi peluang dan lompatan bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalannya. "Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental," katanya.

Erick menegaskan, Indonesia harus melakukan transformasi dan menjalankan strategi besar di sejumlah sektor. Baik ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, hingga di sektor lingkungan. Strategi itu diperlukan untuk melakukan lompatan-lompatan besar di tengah pandemi Covid-19 sekaligus mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara lain di sektor strategis tersebut.



Karena itu diperlukan langkah transformasi dan strategis baik jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Di mana, strategi jangka pendek untuk survive, jangkah menengah untuk restart, dan jangka panjang untuk inovasi. "Kita memerlukan strategi yang bersifat jangka pendek untuk survive, jangka menengah untuk restart, dan jangka panjang untuk inovasi. UU Cipatker lahir untuk mendobrak stagnasi pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar dia.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9898 seconds (0.1#10.140)