Soal Rekrutmen PPPK, Pemda Lelet Ngasih Data Guru Honorer ke Pusat

Kamis, 26 November 2020 - 17:15 WIB
loading...
Soal Rekrutmen PPPK, Pemda Lelet Ngasih Data Guru Honorer ke Pusat
Guru beraktivitas di ruang kelas saat banjir di SDN Pancoran 03 Pagi, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Banjir tersebut disebabkan karena tingginya intensitas hujan sejak Senin (24/2). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
A A A
JAKARTA - Pemerintah bakal membuka sekitar 1 juta lowongan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2021 mendatang. Tujuannya adalah untuk menaikan kesejahteraan dari guru honorer. Namun sayangnya, masih belum semua Pemerintah Daerah (Pemda) menyampaikan kebutuhan guru di daerahnya masing-masing. Berdasarkan data terakhir yang diterima Kemendikbud, pemerintah daerah baru menyiapkan sekitar 200 ribu formasi guru.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan, pihaknya terus mendorong kepada pemerintah daerah untuk segera menyerahkan formasi kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB). Diharapkan sebelum tenggat waktu pengumuman, sudah terkumpul semua data kebutuhan guru di seluruh Indonesia.

"Belakangan ini kita memang sosialisasi dengan pemerintah daerah terus kita lakukan dan akan terus kita intensifkan dalam beberapa Minggu kedepan terutama sebelum tenggat waktu ya tentunya," ujarnya dalam paparan virtual, Kamis (26/11/2020).



Pemerintah Daerah (Pemda) pun tidak perlu khawatir akan kesulitan membayar upah guru sesuai dengan standar Aparatur Sipil Negara (ASN). Karena pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan juga sudah memberikan jaminan akan membantu membayar gaji para ASN ini.

"Pengumuman seleksi ASN untuk PPPK yang dilakukan oleh bersama sama dari Kemendikbud, KemenpanRB, Kemendagri dan BKN ini akan menguatkan dan dorongan kepada pemerintah daerah untuk mengajukan formasi sesuai dengan kebutuhannya," jelasnya.



Iwan berharap dengan adanya pembukaan PPPK ini bisa menyelesaikan permasalah yang selama ini dikeluhkan guru honorer. Karena selama ini, kebutuhan guru yang ada di sekolah daerah masih banyak yang bolong sehingga diangkat lewat sistem honorer.

"Karena kita targetnya kebutuhan guru ini segera kita tutupi. Ini kan masalah supply dan demand. Sehingga kalau ini segera bisa terwujudkan ini akan sangat membantu kita juga perencanaan kebutuhan guru kita akan menjadi lebih baik lebih rapih," ucapnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2760 seconds (0.1#10.140)