Harga Cabai Bikin Mules, Ini Sebabnya..

Kamis, 26 November 2020 - 20:24 WIB
loading...
Harga Cabai Bikin Mules, Ini Sebabnya..
Ilustrasi cabai. FOTO/SINDOnews/Yulianto
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mencatat, harga sejumlah komoditas bahan pokok di pasaran mengalami fluktuatif. Dalam catatan Kemendag, harga cabai merah dan bawang merah cenderung naik karena dipengaruhi oleh tren pasokan yang rendah.

Kenaikan harga kedua komoditas tersebut juga dipengaruhi kondisi iklim, di mana, saat ini mulai masuk musim penghujan yang dapat mengganggu proses produksi. Sedangkan, barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, bawang merah, dan bawang putih relatif stabil.

"Tadi saya melakukan pemantauan langsung perkembangan harga dan stok pasokan barang kebutuhan pokok di Pasar Badung (Bali). Secara umum harga di Pasar Badung menjelang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 relatif stabil, seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih," ujar Agus, Jakarta, Rabu (26/11/2020).



Harga komoditas lain yang juga bergerak naik adalah cabai rawit merah. Sebelumnya harga rata-rata cabai rawit merah Rp30.000 per kilogram, namun mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 menjadi Rp35.000 per kilogram. Sementara harga daging ayam di pasaran dihargai Rp35.000 per kilogram. Nilai ini sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan pemerintah.

Selain itu, Agus meminta agar harga minyak goreng perlu dicermati perkembangannya. Itu karena harga komoditas tersebut terus bergerak naik sejak Mei hingga November tahun ini. "Hal ini akan berdampak kepada kenaikan harga minyak goreng di tingkat eceran," katanya.



Dia juga mencatat, pemerintah daerah (Pemda) perlu menjaga stabilitas harga dan ketersedian pangan pokok menjelang Hari Natal dan Tahun baru pada Desember 2020 mendatang. Agus menilai, Pemda memiliki informasi ihwal ketersediaan barang kebutuhan pokok tersebut. Karena itu, Kementerian Perdagangan berharap agar Pemda dapat mengambil langkah-langkah kebijakan untuk mendorong kelancaran distribusi pangan kepada masyarakat agar berjalan lebih cepat saat menjelang Natal dan Tahun baru.

"Kami bermaksud untuk menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga arus stabilitas harga dan kesediaan pangan. Karena pemerintah daerah memiliki informasi ketersediaan barang kebutuhan pokok secara lebih detail dan dapat melakukan langkah-langkah kebijakan kelancaran distribusi di masyarakat secara lebih cepat," ujar dia.

Dia memproyeksikan akan terjadi kenaikan konsumsi atau daya beli masyarakat menjelang kedua momentum tersebut. Meski demikian, rendahnya harga di tingkat petani selama pandemi Covid-19, hal ini berpotensi menyebabkan penurunan pasokan bahan pokok ke depannya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)