Faisal Basri Ngomong Soal Hubungan Pengangguran Terdidik dan Habib Rizieq

Kamis, 26 November 2020 - 20:46 WIB
loading...
Faisal Basri Ngomong Soal Hubungan Pengangguran Terdidik dan Habib Rizieq
Ekonom Senior Indef Faisal Basri mengungkapkan, mayoritas pengangguran di Tanah Air adalah anak muda berpendidikan yang merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA), diploma, hingga sarjana. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ekonom Senior Indef Faisal Basri mengungkapkan, mayoritas pengangguran di Tanah Air adalah anak muda berpendidikan yang merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA), diploma, hingga sarjana. Terang dia, upaya pemerintah membangun industri padat karya tidak tepat. Diagnosis salah itu berpengaruh pada angka pengangguran yang membuat banyak anak muda bergabung dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab .

"Anak muda, 15-24 tahun yang nganggur itu nggak cocok dengan padat karya . Ini politik untuk mempertahankan upah murah. Akhirnya, karena tidak sesuai dengan kondisi, anak muda berpendidikan bergabung dengan Rizieq," ujar Faisal dalam video virtual, Kamis (26/11/2020).

(Baca Juga: Menaker Sebut dari 10 Pekerjaan Ini Banyak yang Kena PHK )

Kata dia banyak pengangguran yang sudah lulus dari Universita banyak memilih menjadi tukang gojek. Hal ini membuat, keadaan Indonesia cukup tidak seimbang. Lantaran hal itu terang dia, politik upah murah harus ditinggalkan karena dampak sosial politiknya besar.

"Jadi penganggur kita adalah berpendidikan dan muda. 15-24 tahun itu yang nganggur 20,5% . Ini enggak cocok kalau padat karya. Tidak cocok, masa sarjana atau tamatan diploma ngojek, tamatan sarjana atau diploma di industri garmen kan enggak cocok," katanya.

(Baca Juga: Penyerapan Tenaga Kerja Masih Terbatas, Awas Ledakan Pengangguran Tahun Depan )

Dia menyarankan, agar melihat krisis ini bisa menjadi momentum kebangkitan sektor pertanian dan modernisasi sektor pertanian. "Ini yang jangan kita lupakan. Bukan dengan membuat food estate seperti Kalimantan Tengah itu mah tidak sesuai dengan peta permasalahan," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1409 seconds (0.1#10.140)