Penting Bagi RI Berbagi Pengalaman untuk Perbaikan Regulasi di Asia

Jum'at, 27 November 2020 - 08:44 WIB
loading...
Penting Bagi RI Berbagi Pengalaman untuk Perbaikan Regulasi di Asia
Indonesia bersama Kanada, Filipina, Sekretariat ASEAN, OECD, dan ADB bertemu secara virtual dalam Seminar Internasional tentang Perbaikan Regulasi di Asia. Mentan RI mengatakan ini penting bagi RI. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indonesia bersama Kanada, Filipina, Sekretariat ASEAN, OECD, dan ADB bertemu secara virtual dalam Seminar Internasional tentang Perbaikan Regulasi di Asia. Seminar ini bertujuan untuk saling berbagi praktik baik dan pengalaman dalam membangun regulasi yang berkualitas, efektif, dan efisien.

Seminar internasional ini diadakan atas kolaborasi Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia dengan proyek NSLIC/NSELRED. Regulasi yang efektif, berkualitas, dan berkelanjutan sangat penting guna mendukung pertumbuhan ekonomi terutama di masa pandemi COVID-19.

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si, M.H dalam sambutannya menyampaikan, pentingnya pertemuan ini bagi Indonesia. (Baca Juga: Perluas Pasar Pangan Lokal, Kementan Dorong UMKM Go Digital)

“Seminar ini sangat penting bagi Indonesia, dalam melakukan berbagai penyempurnaan regulasi di dalam negeri, terutama dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penciptaan Lapangan Kerja yang merupakan langkah monumental bagi Indonesia dalam menata regulasi di dalam negeri,” ujarnya.

Seminar internasional ini membahas tentang contoh praktik-praktik baik serta pelaksanaannya dalam perbaikan regulasi dengan penekanan khusus pada dampak serta tantangan pada sektor pertanian di masa pandemi COVID-19. Selain itu, pengalaman dalam proses pembuatan regulasi dan penyusunan strategi keberlanjutan regulasi juga dibahas di dalam kegiatan ini.

Para pembicara yang hadir di sesi diskusi yaitu Mr. Shingo Kimura dari Asian Development Bank (ADB), Prof. Dr. Ir. Erizal Jamal, MSi dari Kementerian Pertanian Indonesia, Dr. Mike Pfister dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Indonesia, Mr. Rodolfo V. Vicerra dari Department of Agriculture Filipina, dan Prof. Edmund Tayao dari Local Government Development Foundation (LOGODEF) Filipina.

Selain Menteri Pertanian Indonesia, Dr. Syahrul Yasin Limpo, hadir pula dalam seminar ini antara lain Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Cameron MacKay dan perwakilan dari Sekretariat ASEAN, Dr. Pham Quang Minh.

(Baca Juga: Efek Jokowi Iklan Omnibus Law di WEF, Menlu Retno: Investor Asing Keroyokan Masuk RI )

Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Cameron MacKay, mengucapkan, selamat kepada Pemerintah Indonesia atas perbaikan yang berkelanjutan dari proses pembuatan peraturan. Menurutnya, “Regulasi yang berkualitas harus berbasis pada bukti, menyediakan konsultasi dengan pemangku kepentingan, termasuk mitra internasional, dan sesuai dengan perjanjian internasional yang relevan.

Peraturan perlu ditinjau dan direvisi secara teratur untuk mengikuti perubahan teknologi dan kebutuhan masyarakat. "Saya senang sekali bahwa proyek kami mendukung Kementerian Pertanian untuk memperkuat kapasitasnya dalam mengembangkan peraturan berkualitas yang menguntungkan petani, masyarakat, dan bisnis di sektor pertanian," ungkapnya.

Diharapkan dengan berbagi praktik baik dan pengalaman dalam perbaikan regulasi dapat menjadi pemicu perbaikan regulasi di antara negara-negara peserta seminar serta mendorong iklim investasi. Regulasi yang efektif, berkualitas dan berkesinambungan adalah hal penting terutama dalam masa pandemi COVID-19 di mana perbaikan peraturan di sektor pertanian dapat mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

NSLIC/NSELRED telah memberikan pendampingan teknis untuk Kementerian Pertanian Indonesia sejak 2019 dalam meganalisa regulasi dan pembuatan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) dan Risk-Based Approach yang mendukung Online Single Submission/OSS (OSS adalah platform berbasis web Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan dan mengurangi waktu serta proses lisensi bisnis di Indonesia).
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0981 seconds (0.1#10.140)