Era Baru Hybrid Working: Tantangan HRD di 2021

Jum'at, 27 November 2020 - 15:40 WIB
loading...
Era Baru Hybrid Working: Tantangan HRD di 2021
Tentunya, tim HR dan perusahaan harus sigap dan cekatan dalam merancang strategi di fase New Normal. Tujuannya, bisa membimbing karyawan agar tetap produktif dan beradaptasi lebih baik di tengah pandemi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sudah bukan berita baru lagi, pandemi COVID-19 sungguh mengganggu proses kehidupan ekonomi sosial negara, dan perusahaan. Beberapa industri dan usaha dalam negeri juga banyak yang tidak bisa bertahan dengan protokol pencegahan COVID-19, yang mengakibatkan beberapa terpaksa gulung tikar.

(Baca Juga: Generasi Pekerja Baru Muncul Saat Lockdown, Cara Lama Ditinggalkan )

Jika pada awalnya bisnis dan pelaku usaha bisa beroperasi dengan bebas, kini semua pergerakan harus mematuhi protokol pemerintah dalam mencegah COVID-19. Mulai dari perintah Lockdown selama beberapa minggu, pembatasan fisik dan sosial atau Physical Distancing, bekerja dari rumah atau WFH (Work from Home) , hingga fase New Normal yang sudah memperbolehkan aktivitas di luar rumah, namun masih dibatasi aturan pencegahan yang baru, sudah diterapkan oleh banyak pelaku usaha di Indonesia.

Kondisi yang penuh ketidakpastian ini tentunya sangat mempengaruhi pengambilan keputusan HR dalam mendorong kegiatan operasi sebuah perusahaan. Apalagi, ibu kota DKI Jakarta sempat divonis harus kembali menjalani Lockdown karena angka kasus positif terus melonjak. Tentunya, tim HR dan perusahaan harus sigap dan cekatan dalam merancang strategi di fase New Normal.

Tujuannya, adalah agar bisa membimbing karyawan agar tetap produktif dan bisa beradaptasi lebih baik di tengah pandemi. Konsep bekerja remote memang terbukti cocok dan efektif untuk mengatasi ketidakpastian, namun tidak semua karyawan atau divisi tertentu bisa terus-menerus bekerja dari rumah. Dari situasi inilah muncul istilah baru yaitu, Hybrid Work Model.

Apa itu Hybrid Work Model?

Secara pengertian harfiah, Hybrid berarti kombinasi dari dua atau lebih konsep yang akhirnya menghasilkan turunan dengan dwifungsi.

“Saat kemampuan dasar untuk bekerja dari rumah sudah mantap, alur kerja dan komunikasi juga harus diperhatikan, dan manajemen perusahaan juga harus lebih proaktif dalam mengoptimalkan aspek tersebut,” ujar CEO dari GreatDay HR, Gordon Enns.

Model kerja Hybrid membuka kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas karyawan dengan konsep yang juga fleksibel, model kerja ini muncul sebagai jawaban ketidakpastian kapan karyawan bisa kembali bekerja sepenuhnya di kantor.

"Dengan menerapkan model kerja Hybrid, perusahaan bisa meningkatkan keterikatan dan kepuasan karyawan, dan sangat bisa dijadikan bentuk investasi perusahaan yang cukup optimal," tambah Gordon Enns.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3608 seconds (0.1#10.140)