Sekarang Saat Tepat Beli Rumah Bagi Pasangan Muda

Senin, 30 November 2020 - 10:12 WIB
loading...
Sekarang Saat Tepat Beli Rumah Bagi Pasangan Muda
Menjelang akhir tahun 2020, para pemangku kepentingan industri properti di Tanah Air baik pengembang maupun perbankan optimistis proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan di kisaran 4,5–5,5%. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Menjelang akhir tahun 2020, para pemangku kepentingan industri properti di Tanah Air baik pengembang maupun perbankan optimistis proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan di kisaran 4,5–5,5%. Selain itu adanya perkiraan vaksin Covid-19 mulai bisa digunakan di Indonesia pada awal tahun depan menyebabkan ekonomi dan bisnis akan bergerak ke arah yang lebih positif.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, optimisme pelaku industri properti ini juga sejalan dengan meningkatnya indeks properti menurut Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) secara kuartalan. Hal itu dapat dilihat sebagai bentuk kegigihan para pelaku industri properti untuk menjaga agar roda industri tetap berjalan serta kebijakan yang tepat dari pemerintah. (Baca: Sempurnakan Wudhu Agar Ibadah Diterima Allah Ta'ala)

“Pulihnya optimisme pelaku industri properti ini juga terlihat dari sisi penyedia suplai. Menurut data RIPMI Suplai (RIPMI-S) pada kuartal III/2020, indeks suplai properti di Indonesia berada di angka 144,7. Angka ini meningkat secara tajam hingga 10% dari kuartal sebelumnya dan 25% secara tahunan. RIPMI-S menunjukkan tren positif dengan peningkatan yang terjadi dalam dua kuartal terakhir,” papar Marine dalam rilisnya di Jakarta kemarin.

Marine menerangkan bahwa menurut data RIPMI, tahun ini suplai properti menunjukkan penurunan pada kuartal pertama, tetapi secara berturut-turut naik pada kuartal kedua dan ketiga. Peningkatan tertinggi terlihat pada kuartal ketiga tahun ini yang juga tertinggi selama tiga tahun terakhir.

Suplai properti residensial terbesar berdasarkan data Rumah.com datang dari DKI Jakarta, yakni sebesar 32% dari total suplai nasional. Sementara itu Jawa Barat menyumbang suplai sebesar 28%, diikuti Banten (17%) dan Jawa Timur (14%). RIPMI-S untuk Banten berada pada angka 144,5 pada kuartal ketiga tahun ini, mengalami kenaikan sebesar 11% (QoQ). (Baca: Seleksi Guru PPPK, Guru Wajib Terdata di Dapodik)

“Sementara itu RIPMI-S DKI Jakarta berada pada angka 140,1 dengan kenaikan sebesar 5,2% (QoQ). Peningkatan suplai terbesar terjadi di Jawa Barat, yakni sebesar 12,2% (QoQ). RIPMI-S Jawa Barat berada pada angka 140,9,” ungkapnya.

Adanya peningkatan secara drastis indeks suplai properti tersebut memberikan keuntungan bagi konsumen, yaitu kuartal ini masih tetap menjadi buyer’s market. Dengan demikian bagi sebagian konsumen, membeli rumah di situasi seperti ini mungkin bukan keputusan yang ideal, tetapi bagi mereka yang memang benar-benar sudah siap secara finansial, keputusan sebaiknya diambil sekarang juga.

Keputusan membeli properti di saat buyer's market seperti ini sangat tepat diambil khususnya bagi pasangan muda, apalagi bagi mereka yang baru menikah di masa pandemi sehingga bisa berhemat biaya resepsi pernikahan dan bisa digunakan untuk membeli rumah. Pernikahan sebagai awal kehidupan baru bagi sebagian orang memang menjadi alasan untuk keluar dari rumah orang tua dan mulai tinggal mandiri di rumah sendiri. (Baca juga: Manfaat Kesehatan dan Nutrisi Susu Kambing)

Fakta ini juga sejalan dengan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020, yaitu sekitar 63% responden menyatakan bahwa belum menikah menjadi salah satu alasan untuk belum keluar dari rumah orang tua. Angka ini naik secara drastis dari level 46% responden yang dinyatakan pada semester sebelumnya.

Pasangan muda yang sedang mencari hunian incaran bisa mempertimbangkan beberapa area yang dianggap prospektif dengan pilihan yang banyak dari sisi suplai dan harga yang belum naik terlalu tinggi seperti area Kota Tangerang yang saat ini harga propertinya masih berada pada kisaran Rp12,5 juta per meter persegi, sedangkan harga rumah di wilayah tetangganya, yaitu Jakarta Barat, telah mencapai Rp23,8 juta per meter persegi atau hampir dua kali lipat. (Lihat videonya: Langgar prokes, Kafe Ditutup)

“Pandemi yang telah memaksa pasangan muda menggelar pernikahannya menjadi lebih sederhana sebetulnya merupakan kesempatan baik bagi mereka mengalihkan dananya untuk membeli rumah. Apalagi di tengah kenaikan indeks suplai properti yang menandakan banyaknya pilihan dan kondisi buyer’s market. Bagi pasangan muda maupun mereka yang menikah di tahun 2020, saat ini adalah kesempatan terbaik untuk membeli rumah,” sebut Marine. (Heru Febrianto)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1494 seconds (0.1#10.140)