Penawaran Surat Utang Negara Capai Rp94,3 Triliun

Selasa, 01 Desember 2020 - 23:22 WIB
loading...
Penawaran Surat Utang...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah kembali melelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini. Jumlah penawaran masuk mencapai Rp94,3 triliun. Pemerintah juga memenangkan permintaan sebesar Rp25,6 triliun.

Menurut Direktur Surat Utang Negara di Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan, pemerintah telah melaksanakan lelang SUN di pasar perdana yang terakhir untuk tahun 2020.

"Kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia tidak menghalangi appetite investor untuk berpartisipasi di lelang SUN kali ini," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020).

( )

Menurut dia, fokus investor pada lelang kali ini terlihat cukup besar pada SUN tenor panjang. Incoming bids terbesar pada tenor 10-20 tahun mencapai 68,4% dari total incoming bids.

"Bids yang masuk pada lelang hari ini sebesar Rp94,3 triliun dengan bids to cover ratio sebesar 3,68 kali. Capaian tersebut berada di atas rata-rata incoming bids dan bids to cover ratio tahun 2020 (yaitu Rp74,17 triliun dan 3,43 kali)," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, pada triwulan keempat tahun 2020 incoming bids di lelang perdana SUN cenderung menguat. "Rata-rata incoming bids untuk kuartal IV sebesar Rp79,57 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata incoming bids kuartal III sebesar Rp69,52triliun," paparnya.

( )

Deni menambahkan, Yield yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini tercatat menguat. Apabila dibandingkan dengan lelang sebelumnya, terdapat penurunan yield SUN sebesar 7-20 bps. Sedangkan apabila dibandingkan dengan lelang pertama di tahun 2020, terdapat penurunan yield SUN yang sangat signifikan mencapai 58-131 bps.

"Dengan mempertimbangkan yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp25,6 triliun," pungkas dia.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BRI Finance Hadirkan...
BRI Finance Hadirkan Lelang Online Mobil dan Aset Komersil
Kemenkeu Luruskan Kabar...
Kemenkeu Luruskan Kabar Cristiano Ronaldo Dijadwalkan Makan Malam dengan Sri Mulyani
Sah! Anggaran Kementerian...
Sah! Anggaran Kementerian Keuangan Dipangkas Rp8,9 Triliun
Dirjen Anggaran Isa...
Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya, Ini Kata Kemenkeu
AQUA dan KLH Kenalkan...
AQUA dan KLH Kenalkan Konsep Lelang Sampah, Begini Caranya
Kanwil DJP se-Jakarta...
Kanwil DJP se-Jakarta Raya Teken Kesepakatan Bersama Lelang Eksekusi Pajak Serentak
Rincian PPN 12% Diumumkan...
Rincian PPN 12% Diumumkan Hari Ini? Prabowo Tiba di Kemenkeu
Kenaikan PPN 12% Nyaris...
Kenaikan PPN 12% Nyaris Tak Pengaruhi Biaya Bahan Baku, Ini Penjelasannya
Mengenal 3 Pilar Investasi...
Mengenal 3 Pilar Investasi dalam BP Danantara
Rekomendasi
6 Pemain Timnas Indonesia...
6 Pemain Timnas Indonesia Berdarah Maluku dan Papua, Nomor Terakhir Curi Perhatian Pakai Umpan Trivela
Mendikdasmen Abdul Mu’ti...
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tarawih Bersama Siswa di Masjid Al-Falah, Ini Pesannya
Hadirkan GPT-4o. OpenAI...
Hadirkan GPT-4o. OpenAI Suntik Mati DALL-E
Berita Terkini
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
17 menit yang lalu
ASABRI Beri Layanan...
ASABRI Beri Layanan Lebih 1.200 Peserta, Total Nilai Manfaat Capai Rp34 Miliar
33 menit yang lalu
Jajaran Direktur Baru...
Jajaran Direktur Baru Bank Woori Saudara di RUPST 2025
1 jam yang lalu
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
1 jam yang lalu
Laba Bersih NICL Melambung...
Laba Bersih NICL Melambung Tinggi di Tengah Amblesnya Harga Nikel
2 jam yang lalu
Tolak Kripto jadi Alat...
Tolak Kripto jadi Alat Pembayaran, Bos Bank Sentral Rusia: Sangat Fluktuatif
2 jam yang lalu
Infografis
43 Negara yang akan...
43 Negara yang akan Dilarang Masuk ke Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved