Penawaran Surat Utang Negara Capai Rp94,3 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah kembali melelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini. Jumlah penawaran masuk mencapai Rp94,3 triliun. Pemerintah juga memenangkan permintaan sebesar Rp25,6 triliun.
Menurut Direktur Surat Utang Negara di Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan, pemerintah telah melaksanakan lelang SUN di pasar perdana yang terakhir untuk tahun 2020.
"Kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia tidak menghalangi appetite investor untuk berpartisipasi di lelang SUN kali ini," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020).
( )
Menurut dia, fokus investor pada lelang kali ini terlihat cukup besar pada SUN tenor panjang. Incoming bids terbesar pada tenor 10-20 tahun mencapai 68,4% dari total incoming bids.
"Bids yang masuk pada lelang hari ini sebesar Rp94,3 triliun dengan bids to cover ratio sebesar 3,68 kali. Capaian tersebut berada di atas rata-rata incoming bids dan bids to cover ratio tahun 2020 (yaitu Rp74,17 triliun dan 3,43 kali)," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, pada triwulan keempat tahun 2020 incoming bids di lelang perdana SUN cenderung menguat. "Rata-rata incoming bids untuk kuartal IV sebesar Rp79,57 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata incoming bids kuartal III sebesar Rp69,52triliun," paparnya.
( )
Deni menambahkan, Yield yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini tercatat menguat. Apabila dibandingkan dengan lelang sebelumnya, terdapat penurunan yield SUN sebesar 7-20 bps. Sedangkan apabila dibandingkan dengan lelang pertama di tahun 2020, terdapat penurunan yield SUN yang sangat signifikan mencapai 58-131 bps.
"Dengan mempertimbangkan yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp25,6 triliun," pungkas dia.
Menurut Direktur Surat Utang Negara di Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan, pemerintah telah melaksanakan lelang SUN di pasar perdana yang terakhir untuk tahun 2020.
"Kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia tidak menghalangi appetite investor untuk berpartisipasi di lelang SUN kali ini," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020).
( )
Menurut dia, fokus investor pada lelang kali ini terlihat cukup besar pada SUN tenor panjang. Incoming bids terbesar pada tenor 10-20 tahun mencapai 68,4% dari total incoming bids.
"Bids yang masuk pada lelang hari ini sebesar Rp94,3 triliun dengan bids to cover ratio sebesar 3,68 kali. Capaian tersebut berada di atas rata-rata incoming bids dan bids to cover ratio tahun 2020 (yaitu Rp74,17 triliun dan 3,43 kali)," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, pada triwulan keempat tahun 2020 incoming bids di lelang perdana SUN cenderung menguat. "Rata-rata incoming bids untuk kuartal IV sebesar Rp79,57 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata incoming bids kuartal III sebesar Rp69,52triliun," paparnya.
( )
Deni menambahkan, Yield yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini tercatat menguat. Apabila dibandingkan dengan lelang sebelumnya, terdapat penurunan yield SUN sebesar 7-20 bps. Sedangkan apabila dibandingkan dengan lelang pertama di tahun 2020, terdapat penurunan yield SUN yang sangat signifikan mencapai 58-131 bps.
"Dengan mempertimbangkan yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp25,6 triliun," pungkas dia.
(ind)