Penjualan Mall Puri Senilai Rp3,5 Triliun dari LPKR ke LMIRT Disetujui

Selasa, 15 Desember 2020 - 11:10 WIB
loading...
Penjualan Mall Puri Senilai Rp3,5 Triliun dari LPKR ke LMIRT Disetujui
Penjualan Mall Puri Indah senilai Rp3,5 triliun disetujui. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA-PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan mayoritas Unitholders Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT) telah memberikan dukungannya terhadap akuisisi Lippo Mall Puri dari LPKR melalui transaksi yang nilainya mencapai Rp3,5 triliun. Hal ini merupakan pencapaian penting baik bagi LPKR dan LMIRT dimana LPKR mempunyai kepemilikan sebesar 32%.

"Dana kas yang didapatkan Lippo Karawaci dari transaksi ini akan memberikan Perseroan fleksibilitas keuangan tambahan dalam mencapai proyeksi pertumbuhannya," ujar CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/12/2020).

John mengungkapkan, langkah selanjutnya untuk menyelesaikan penjualan kepada LMIRT adalah penyelesaian rights issue oleh LMIRT dalam beberapa minggu ke depan. Rights issue ini juga telah disetujui para Unitholders LMIRT.

(Baca juga:Bisnis Properti Lippo Karawaci Perlahan Mulai Pulih)

Menurut John, dana dari rights issue ditambah dengan dana yang telah diperoleh dari pinjaman bank dan pendanaan vendor akan memastikan tersedianya dana untuk akuisisi tersebut. "LPKR akan tetap menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari Rights Issue dan berminat untuk meningkatkan kepemilikannya di REIT guna mendukung transaksi ini apabila diperlukan," tegasnya.

John menuturkan, tim manajemen LPKR yang baru terus meraih pencapaian baru yang telah ditetapkan sebagai bagian dari agenda transformasi Perusahaan. Penjualan Lippo Mall Puri adalah suatu inisiatif kunci dari Tim Manajemen baru yang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp3,5 triliun dari penjualan tersebut dan membantu kontribusi pendanaan bagi penyelesaian proyek-proyek berjalan serta peluncuran pengembangan rumah tapak terjangkau di masa mendatang.

"Di antara inisiatif-inisiatif kunci yang telah diambil oleh tim manajemen dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun terakhir adalah penuntasan hampir seluruh proyek lampau, peningkatan neraca keuangan melalui rights issue dan bonds refinancing, serta penguatan fungsi manajemen dan tata kelola. Di samping itu, bisnis properti telah mulai pulih dengan penjualan yang meningkat yaitu lebih dari Rp2,5 triliun pada tahun 2020, dan dengan target sebesar Rp3,5 triliun di tahun 2021," pungkas John.
(bai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1070 seconds (0.1#10.140)