Nih, Bocoran Menperin Soal Rencana Investasi Elon Musk di Indonesia

Senin, 28 Desember 2020 - 13:31 WIB
loading...
Nih, Bocoran Menperin Soal Rencana Investasi Elon Musk di Indonesia
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan progres terkait penjajakan investasi oleh Tesla di Indonesia. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Tesla Inc akan mengirim timnya untuk menjajaki peluang investasi kendaraan listrik Tesla di Tanah Air pada Januari 2021. Kedatangan tim Tesla tersebut merupakan buah hasil dari undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada CEO Tesla Elon Musk untuk berinvestasi Indonesia.

(Baca Juga: UU Cipta Kerja Jadi Magnet Amazon dan Tesla Masuk Sektor Ekonomi Digital)

"Tesla akan mengirim timnya pada awal Januari 2021 ke Indonesia untuk mem-follow up pembicaraan antara Presiden dengan pemilik Tesla Elon Musk," ungkap Agus dalam konferensi pers akhir tahun Kemenperin secara virtual, Senin (28/12/2020).

Sekadar informasi, Presiden Jokowi menelpon CEO Tesla Elon Musk pada Jumat (11/12/2020). Pada perbincangan tersebut, keduanya membahas peluang investasi produsen mobil listrik Tesla di Indonesia.

Agus menyebut, kedatangan Tesla merupakan sinyal baik untuk investasi di Tanah Air. Dalam hal ini, kata Agus, Pemerintah akan berupaya dengan cara apapun untuk membujuk Tesla agar berinvestasi di Indonesia.

"Tentu kami akan berupaya agar Tesla bisa kita yakinkan untuk melakukan investasinya di Indonesia. Ini good start bahwa mereka mengirim timnya untuk follow up," tegasnya.

(Baca Juga: Elon Musk Pernah Ingin Jual Tesla ke Apple dengan Harga Murah)

Menurutnya, dengan jumlah populasi besar, Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi investor. Selain itu, rasio kepemilikan mobil di Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Vietnam. "Populasi yang besar ini tidak dimiliki oleh negara lain. hal ini menarik perhatian investor," ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Agus, pada 2030 Indonesia diprediksi akan masuk 10 besar negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Pada saat itu, daya beli masyarakat pun diprediksi akan meningkat."Saat daya beli masyarakat meningkat pasti akan mendorong masyarakat secara alamiah untuk membeli mobil, hal ini menjadi daya tarik bagi investor," tutupnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)