Duh, Pelambatan Ekonomi Bisa Terulang Lagi Gegara Virus Corona Baru

Senin, 28 Desember 2020 - 17:21 WIB
loading...
Duh, Pelambatan Ekonomi Bisa Terulang Lagi Gegara Virus Corona Baru
Pelambatan kegiatan ekonomi dikhawatirkan kembali terjadi akibat mengganasnya virus Corona varian baru. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah resmi melarang kedatangan warga negara asing (WNA) dari Inggris untuk memasuki Indonesia, baik secara transit maupun langsung. Hal ini dilakukan agar mutasi virus baru Covid-19 tidak masuk ke Indonesia.

Ekonom Indef Nailul Huda mengatakan, varian baru virus Corona tersebut kemungkinan besar akan mengakibatkan hampir semua negara kembali menutup pintu pariwisata dan mobilitas penduduk dari negara lain, terutama dari Inggris.

(Baca Juga: Hadapi Varian Baru COVID-19, Pemerintah Harus Batasi Mobilitas Sosial)

"Akibatnya terjadi pembatasan kegiatan ekonomi yang akan memperlambat ekonomi. Selain itu, varian baru ini dikhawatirkan akan memperlambat pemulihan ekonomi global karena ada kekhawatiran vaksin yang sudah dikembangkan tidak cocok kepada varian baru Corona ini," kata Huda saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (28/12/2020).

Hal senada dikatakan Ekonom Indef Bhima Yudistira. Dia menilai, antisipasi hal ini tergantung dari penanganan pemerintah. Keputusan untuk melarang WNA dan WNI asal Inggris masuk ke Indonesia sudah tepat sebagai langkah pencegahan.

"Tapi negara di Eropa itu merupakan mitra dagang yang cukup besar bagi Indonesia. Meskipun virusnya belum masuk ke Indonesia, tapi penyebaran di Eropa sendiri akan mengganggu kinerja ekspor Indonesia sepanjang 2021," katanya.

(Baca Juga: Pekan Depan IHSG Dibayangi Kekhawatiran Investor Terhadap Varian Baru Virus Covid-19)

Solusinya, kata dia, adalah segera mendiversifikasi pasar ekspor ke negara alternatif. Khususnya, negara-negara dimana penularan Covid-19 cenderung menurun. "Kemudian belum ada informasi virus baru masuk ke negara tersebut, maka produk Indonesia harus penetrasi ke situ," tandasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)