Harga Bitcoin Meroket, Trading di Platform Aset Krypto Bikin Untung atau Buntung?

Selasa, 29 Desember 2020 - 21:25 WIB
loading...
Harga Bitcoin Meroket,...
Dunia cryptocurrency atau biasa dikenal aset kripto di Indonesia masih mencatatkan penguatan secara signifikan dengan harga Bitcoin yang terus meroket di akhir tahun ini. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dunia cryptocurrency atau biasa dikenal aset kripto di Indonesia masih mencatatkan penguatan secara signifikan dengan harga Bitcoin yang terus meroket di akhir tahun ini. Tercatat pada Minggu (27/12), Bitcoin kembali menguat dan mencatat harga tertinggi baru di posisi USD28.422 atau setara dengan Rp403,7 Juta.

(Baca Juga: Bitcoin Seharga Apartemen, Bank Indonesia: Hati-Hati! )

Tren positif kenaikan Bitcoin secara berturut-turut di bulan Desember 2020 ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan publik atas aset kripto sebagai salah satu pilihan investasi yang menjanjikan, khususnya di masa pandemi ini. Momen ini pun menjadi kesempatan bagi masyarakat luas yang ingin memulai investasi dalam trading aset kripto tanpa perlu khawatir secara berlebih.

Indonesia sendiri telah mengatur regulasi jual beli aset kripto melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), hal ini guna memastikan bahwa aset kripto yang kian berkembang ini telah diakui secara legal dan dapat diperjualbelikan melalui beberapa media exchange yang telah terdaftar secara resmi.

Aset kripto memang tergolong instrumen investasi baru dan masih diperlukan edukasi secara menyeluruh bagi market Indonesia terkait trading aset kripto yang aman dan terpercaya. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipahami bagi para calon trader sebelum mulai terjun di investasi aset kripto, antara lain:

1. Memastikan Legalitas Exchange

Saat menentukan untuk terjun di investasi aset kripto, pemilihan media exchange untuk melakukan transaksi menjadi penting demi memastikan keamanan investasi aset. Pastikan exchange yang dipilih legal dan terdaftar resmi di Bappebti. Di Indonesia sendiri, ada 13 exchange yang terdaftar resmi seperti Tokocrypto, Indodax, Pintu, Luno, Rekeningku dan lainnya.

2. Mempelajari Jenis Aset Kripto yang Diminati

Sebelum mulai berinvestasi, trader perlu memahami jenis-jenis mata uang kripto yang beredar di pasaran. Bitcoin (BTC) memang menjadi favorit, namun masih ada Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Tether (USDT), dan lainnya.

Dengan memahami jenis koin tersebut, calon trader bisa mengecek ketersediaannya di exchange yang diminati. Misalnya Tokocrypto menyediakan 34 jenis koin dan Indodax memiliki 110 jenis koin. Namun perlu diingat oleh trader untuk berhati - hati memilih koin dalam investasi ini, karena banyak jenis yang belum populer dan pergerakan harganya sangat agresif.

3. Besaran Biaya Layanan

Dalam melakukan transaksi perdagangan aset kripto, ada skema biaya layanan yang dibebankan pada trader yakni biaya pembelian dan penarikan. Perlu diingat ada beberapa exchange di Indonesia seperti Tokocrypto, Pintu, dan Luno yang memberikan flat rate untuk biaya penarikan, namun ada juga yang menggunakan skema persentase sesuai nominal penarikan seperti Indodax. Tentunya skema flat rate akan lebih menguntungkan bagi para trader.

(Baca Juga: Harga Bitcoin Meroket Tak Terkendali, Kini Mendekati Rp425 Juta )

Tidak hanya itu, ada pula biaya transaksi sebagai market taker yang akan dikenakan kepada para trader. Biaya market taker merupakan potongan biaya jika trader melakukan transaksi dengan ikut pada antrian harga yang sudah ada.

Misalnya, trader membeli bitcoin seharga 10 juta rupiah melalui Tokocrypto maka dikenakan biaya potong sebesar 0,1% yakni 10 ribu rupiah atau jika membeli melalui Indodax dikenakan biaya 0,3% yakni 30 ribu rupiah.

4. Perhatikan Spread Harga

Seperti membeli emas, ada spread harga atau selisih harga jual dan beli yang harus diperhatikan oleh trader. Selisih harga beli dan jual yang tidak terlalu besar, akan memperluas ruang gerak trader dalam membuat keputusan atas aset kripto yang dimiliki.

Seperti Tokocrypto misalnya sempat memiliki spread harga hanya 1 rupiah saja jika dibandingkan dengan exchange lain yang spread harganya lebih lebar.

5. Kelengkapan Fitur Trading yang Dimiliki

Setiap exchange pasti memiliki fitur trading unggulan yang ditawarkan kepada trader untuk mendukung aktivitas transaksinya. Namun, ada beberapa fitur yang penting dan bermanfaat bagi trader seperti fitur chart harga untuk melakukan analisis, fitur cut loss yang bisa membantu trader membatasi kerugian harga tertentu.

Lalau ada fitur short selling untuk memastikan trader tetap mendapatkan untung meskipun harga aset kripto yang dimiliki sedang mengalami penurunan. Pastikan exchange yang dipilih oleh trader bisa memenuhi kebutuhan fitur ini, seperti yang ditawarkan Tokocrypto.

6. Teknologi Keamanan yang Diterapkan

Hal terakhir yang penting diperhatikan oleh trader adalah penggunaan teknologi untuk menjamin keamanan transaksi di exchange yang dipilih. Mayoritas exchange di Indonesia telah menggunakan standar keamanan seperti Two Factor Authenticator (2FA) dan konfirmasi lewat email dan sms.

Namun, trader bisa lebih memastikan keamanan exchange tersebut dari website yang mendokumentasikan tes keamanan exchange seluruh dunia seperti coingecko atau cer live. Tokocrypto misalnya mendapatkan support teknologi Binance Cloud yang teruji sebagai salah satu exchange dengan rating (9,35), memastikan keamanan berlapis yang terjamin jika trader melakukan transaksi.

Selain itu, dengan memiliki exchange yang terdaftar di BAPPEBTI, maka hampir dipastikan mereka juga telah memiliki sertifikasi ISO 27001 tentang Sistem Keamanan Informasi dan telah pula terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Saat ini sudah banyak sekali konten-konten tentang cryptocurrency, blockchain, platform pertukaran aset kripto yang berisi; pengetahuan dasar dan pengenalan, edukasi media exchange, hingga tutorial investasi aset kripto yang beredar dalam bentuk teks maupun video interaktif. Konten-konten ini tentunya akan sangat bermanfaat khususnya bagi traders pemula yang ingin mengeksplor investasi aset kripto.

Mengambil kutipan Ketua ASPRAKINDO, yang juga sekaligus COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda. “Bitcoin mencatat kenaikan beruntun bulanan terlama dalam lebih dari setahun setelah menyentuh rekor harga di atas USD28.000 atau sekitar Rp397,60 juta selama akhir pekan lalu”.

Cryptocurrency ini mencapai level tertinggi sepanjang masa di $28.365 pada hari Minggu sebelum kembali turun sedikit, menurut data Bloomberg. “Bitoin menjadi sangat menjanjikan karena harganya naik lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2020 di tengah pandemi," tutup Manda.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)