Amartha Akan Salurkan Rp2,6 Triliun untuk UMK Desa di 2021

Rabu, 30 Desember 2020 - 22:42 WIB
loading...
Amartha Akan Salurkan...
Amartha, pionir fintech peer to peer lending atau pendanaan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di desa menargetkan penyaluran sebesar Rp2,6 Triliun pada 2021. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha , pionir fintech peer to peer lending atau pendanaan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di desa menargetkan penyaluran sebesar Rp2,6 Triliun pada 2021. Permodalan tersebut akan disalurkan kepada lebih dari 650 ribu perempuan pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah di Jawa, Sulawesi dan Sumatera.

Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, pertumbuhan bisnis Amartha sangat baik, hingga Desember 2020 penyaluran pendanaan meningkat 21,22% di angka Rp 2,92 Triliun. Pertumbuhan jumlah pelaku UMKM yang mendapatkan pendanaan juga meningkat 11,65% menjadi 588.283 Mitra.

“Secara makro aktivitas UMKM mulai pulih kembali. Di 2021, Amartha sangat optimis seiring dengan pemulihan ekonomi, kualitas penyaluran pendanaan juga akan semakin membaik,” ujarnya.

(Baca Juga: 250 Startup Fintech Paling Menjanjikan, Amartha Satu-Satunya dari RI )

Selain itu, beberapa strategi telah disiapkan untuk dapat melayani 1 Juta Mitra (secara akumulasi) di tahun depan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital untuk meningkatkan inklusi digital UMKM di desa.

“Kami akan memperluas produk dan meluncurkan program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa, salah satunya melalui program smartphone masuk desa," tambah Andi Taufan.

Amartha berupaya untuk meningkatkan inklusi keuangan digital melalui penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan sektor UMKM informal dengan menerapkan framework strategi inklusi keuangan yang terdiri dari tiga pilar, yaitu pertama menciptakan produk keuangan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka.

Kedua adalah mengurangi biaya transaksi dengan menghadirkan layanan keuangan digital di tempat tinggal pengguna, termasuk dengan cara difasilitasi agen di lapangan misalnya. Ketiga, mengurangi barrier of access yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor geografis tetapi juga faktor pengetahuan dan infrastruktur digital.

Chief Commercial Officer Amartha, Hadi Wenas menambahkan, smartphone masuk desa adalah langkah penting berikutnya setelah selama ini Amartha berhasil mengakselerasi upaya peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM perempuan di desa lewat modal kerja.

"SaatnyaPerempuan untuk lebih sejahtera dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi pengeluaran, serta adanya proteksi jiwa dan kesehatan," ungkapnya.

(Baca Juga: Dua Terlempar, OJK Catat 149 Fintech Lending Berizin )

“Dengan memberikan akses pada teknologi dan membangun ekosistem digital memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan melalui partisipasi ekonomi, pengembangan sosial, dan memfasilitasi pembuatan keputusan yang terinformasi. Bagi Mitra Amartha yang sudah menggunakan teknologi, terdapat peluang pemanfaatan teknologi untuk mendukung pekerjaan, ruang ekspresi, dan menyediakan akses informasi,” jelasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)