Tekan Angka Pengangguran di Masa Pandemi, Kemenperin Gelar Pelatihan Vokasi

Selasa, 12 Januari 2021 - 22:22 WIB
loading...
Tekan Angka Pengangguran di Masa Pandemi, Kemenperin Gelar Pelatihan Vokasi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar pelatihan 3 in 1 secara serentak di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) di Indonesia. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memulihkan perekonomian dan meningkatkan daya saing industri nasional di tengah pandemi Covid-19 yang masih bergejolak saat ini. Salah satu pilar yang harus diperhatikan untuk mendorong pertumbuhan industri nasional adalah Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk mendorong pertumbuhan industri nasional, terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian, yaitu investasi, teknologi, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Dari ketiga komponen tersebut, potensi besar bagi Indonesia adalah ketersediaan SDM yang berkualitas. “Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas, untuk itu perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara kick off pelatihan 3 in 1 serentak di 7 Balai Diklat Industri (BDI) secara virtual di akun resmi YouTube Kementerian Perindustrian, Selasa (12/1/2021). (Baca juga: Masuk Fase Ekspansif, Menperin Optimistis Industri Manufaktur Terus Menggeliat)

Agus menjelaskan, Era revolusi industri 4.0 yang saat ini tengah berjalan menuntut SDM yang cepat beradaptasi dan mampu mengimplementasikan teknologi digital. Untuk itu diperlukan adanya pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (re-skilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini. "Kurikulum Pelatihan 3-in-1 telah didesain spesifik pada keterampilan tertentu yang selaras dengan kebutuhan industri. Pelaksanaan pelatihan mulai dari penyiapan kurikulum, praktik pembelajaran hingga penempatan kerja telah dilakukan berkolaborasi dengan perusahaan industri dan asosiasi industri," ungkapnya. (Baca juga: Kemenperin Dorong Stranas Kecerdasan Artifisial Sejalan Kebijakan Industri Nasional)

Sehubungan dengan hal tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Pelatihan 3 in 1 berbasis kompetensi sebagai wujud nyata peran serta pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja industri kompeten sesuai kebutuhan industri, sekaligus upaya untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM agar siap bersaing. “Penyelenggaraan pelatihan 3 in 1 juga sebagai salah satu langkah penanggulangan dampak pandemi Covid 19 melalui penyerapan tenaga kerja dan pengurangan jumlah PHK di industri. Dengan tersedianya tenaga kerja industri kompeten diharapkan utilitas industri dapat kembali meningkat, karena sebagaimana diketahui utilisasi industri manufaktur Indonesia menurun hingga 59,20% pada periode April-November 2020 sebagai dampak atas pandemi Covid-19,” tuturnya. (Baca juga: RI Bikin Keok India, Filipina dan Vietnam Soal Kinerja Industri Paling Kompetitif)

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto mengatakan, pelaksanaan kick off pelatihan 3 in 1 yang dilaksanakan pada hari ini sangat spesial karena dilakukan secara serentak oleh tujuh Balai Diklat Industri dan diikuti oleh berbagai sektor industri dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Eko menyampaikan bahwa kick off penyelenggaraan pelatihan 3 in 1 saat ini diikuti sebanyak 6.103 peserta, yang mencakup 14 provinsi dan 52 kabupaten/kota serta melibatkan 101 industri dan 20 dinas kabupaten/kota, dengan berbagai jenis pelatihan. "Pelatihan 3 in 1 ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja calon tenaga kerja yang akan bekerja di industri maupun memulai wirausaha baru, menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi yang kompeten dan memiliki daya saing serta untuk menanggulangi dan membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19”, ungkapnya.

Adapun tujuh Balai Diklat Industri yang menyelenggarakan pelatihan 3 in 1 itu antara lain, BDI Medan sebanyak 900 orang untuk pelatihan operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit dan operator produksi olahan makanan dan keamanan pangan. Kemudian, BDI Padang sebanyak 1.190 orang untuk pelatihan operator junior custom made wanita, pembuatan tenun datar dengan alat tenun, pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan dan batik tulis. Selain itu, BDI Jakarta sebanyak 825 orang untuk pelatihan operator mesin industri garmen dan quality control garmen

Termasauk BDI Yogyakarta dengan peserta sebanyak 1.570 orang untuk pelatihan Operator jahit upper alas kaki, operator jahit karung jumbo plastik, upskilling jahit karung jumbo plastik, operator assembling alas kaki, serta desain dan finishing furniture. Kemudian BDI Surabaya sebanyak 750 orang untuk operator mesin industri garmen, operator tekstil dan supervisor garmen/TPT. Serta, BDI Denpasar dengan peserta sebanyak 168 orang untuk pelatihan animasi dan terakhir BDI Makassar dengan jumlah peserta sebanyak 700 orang untuk pelatihan desain kemasan, aneka olahan rumput laut, aneka olahan ikan dan aneka olahan cokelat.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)