Tahun Ini Merger Bank Bakal Lebih Banyak dan Cepat

Selasa, 26 Januari 2021 - 19:54 WIB
loading...
Tahun Ini Merger Bank Bakal Lebih Banyak dan Cepat
foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan penggabungan (merger) bank di tahun ini bakal lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya dilakukan oleh empat bank. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan akan mempercepat proses digitalisasi dan konsolidasi di industri jasa keuangan. ( Baca juga:Bos OJK Minta Perbankan Jangan Ada Penalti Tambahan )

"Itu adalah program agar (industri jasa keuangan lebih) kompetitif ke depan. Digitalisasi kita lakukan, konsolidasi akan kita percepat, karena program modal ini sudah lama kita inisiasi. Tinggal kita lakukan," ujar Wimboh dalam video virtual, Selasa (26/1/2021).

Kata dia, OJK pun membuka ruang diskusi bagi pemilik bank jika mengalami kendala dalam penyetoran modal maupun peningkatan modal. Langkah tersebut diharapkan dapat membantu para pemilik bank untuk lebih cepat mengimplementasikan program modal inti minimum bank Rp3 triliun.

"Ini sudah kita lakukan preemptive sehingga trennya akan menjadi banyak lagi bank yang melakukan akuisisi maupun merger dan sebagainya. Ini bagus, artinya kita preemptive sebelum menjadi permasalahan sehingga kita bisa lebih dini untuk mencegah itu," bebernya.

Nantinya, pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun dapat dilakukan secara bertahap, yakni Rp1 triliun pada akhir 2020 dan Rp2 triliun pada tahun ini. OJK meminta para perbankan untuk segera membuat rencana akuisisi dan konsolidasi.

"Apabila memang plan-nya enggak bisa, kita preemptive untuk mengundang investor, mencari partner, dan sebagainya. Ini sudah dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada yang mengalami kesulitan tentang hal ini," imbuhnya.

Menurut dia, proses preemptive pemenuhan permodalan ini merupakan proses dinamis dan harus dilakukan. Pasalnya kompetisi akan menjadi semakin berat, apalagi dengan adanya kehadiran dan pemanfaatan teknologi di industri perbankan. ( Baca juga:Protes Ribuan Petani India Berlangsung Ricuh, Polisi Pakai Gas Air Mata )

"Sehingga meskipun secara capital (permodalan) memenuhi, tapi dalam konteks kompetisi ekonomi skill belum tentu bisa kompetitif karena sekarang sudah zamannya teknologi," tandasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1549 seconds (0.1#10.140)