Jokowi: Investasi Ramah Lingkungan Harus Jadi Prioritas

Rabu, 27 Januari 2021 - 15:48 WIB
loading...
Jokowi: Investasi Ramah Lingkungan Harus Jadi Prioritas
Presiden Jokowi. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta agar investasi ramah lingkungan menjadi prioritas di RI. Pasalnya UU Cipta Kerja yang menjadi jembatan bagi Indonesia untuk perlahan masuk ke dalam global supply chains dikhawatirkan memberi dampak buruk bagi lingkungan jika tidak ada langkah antisipasi dan mitigasi sejak dini.

"Kita harus mengantisipasi bahwa green product, green economy yang low carbon, dan resources efficient akan menjadi primadona industri ke depan. Saya kira ke depan itulah yang akan terus kita kembangkan dan kita antisipasi. Saat ini kita mulai masuk dalam global supply chains untuk green economy," katanya Rabu (27/1/2021).



Pemerintah memang tengah menggenjot kerja sama dengan sejumlah investor baik dalam dan luar negeri. Tujuan itu tak lain untuk menggerakan perekonomian nasional melalui penanaman modal. Dalam konteks ini, Kepala Negara menegaskan Indonesia harus ramah investasi dan ramah lingkungan. Artinya, dia unsur itu menjadi fokus pemerintah sekaligus.

"Investasi yang menciptakan lapangan kerja yang produknya mampu bersaing di pasar global, serta ramah lingkungan akan menjadi prioritas kita. Artinya, kita harus ramah investasi, tapi juga ramah lingkungan," kata dia.

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi kerap mengutarakan Indonesia akan mengembangkan green economy dan green product sebagai program jangka panjang pemerintah. Di level global, hampir banyak negara kawasan mulai menerapkan konsep ekonomi ramah lingkungan tersebut. Di Eropa, misalnya, sudah mulai memakai green product.



Untuk Indonesia, pemerintah memperkirakan produk dengan rendah karbon, hemat daya, dan inklusif secara sosial berkembang pesat. Bahkan, sang Presiden optimistis Indonesia bisa mengembangkan program tersebut. "Kita memiliki kesempatan besar masuk ke produk hijau dan ekonomi hijau baik dari sisi produksi, distribusi, dan konsumsi," ujarnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)