Ditekuk Kebijakan The Fed, Mata Uang Garuda Hari Ini Tertunduk

Kamis, 28 Januari 2021 - 17:04 WIB
loading...
Ditekuk Kebijakan The Fed, Mata Uang Garuda Hari Ini Tertunduk
foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Mata uang garuda ditutup melemah 28 poin di level Rp14.080.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, indeks dolar kembali menguat setelah Federal Reserve AS (The Fed) menyatakan kekhawatiran tentang kecepatan pemulihan ekonomi AS dari dampak Covid-19. The Fed telah mengumumkan hasil rapat bulanan edisi Januari 2021 yang hasilnya sesuai dengan ekspektasi pasar. ( Baca juga:Peluang Besar The Fed Tahan Suku Bunga Rendah Menenangkan Pasar )

"Dini hari tadi waktu Indonesia, rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun, KPK Tidak Mau Disalahkan Sendiri

The Fed juga berkomitmen tetap menjalankan program pembelian obligasi (quantitative easing) sampai ekonomi dan pasar tenaga kerja betul-betul pulih dari dampak pandemi. Saat ini, The Fed memborong obligasi pemerintah AS setidaknya USD80 miliar per bulan plus aset beragun kredit properti (mortgage-based securities) USD40 miliar.

"Hasil rapat ini adalah keputusan yang sudah diperkirakan oleh investor. Pelaku pasar 'meramal' The Fed tidak akan memberi kejutan, dan itulah yang terjadi," terangnya.

Baca Juga: Menlu Baru AS Tegaskan Siap Bantu ASEAN Hadapi Tekanan China di LCS

Sementara sentimen dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 2%. Penyebab utama adalah PSBB yang masih diterapkan dan berdampak terhadap konsumsi masyarakat yang melambat dan investasi yang stagnan.

Selain itu Bank Dunia memperkirakan PDB RI untuk tahun 2021 bakal tumbuh 4,4%. Angka tersebut direvisi turun sebesar 0,2 poin persentase dari ramalan sebelumnya. Tidak hanya Bank Dunia, IMF pun merevisi turun prospek pertumbuhan PDB Indonesia menjadi 4,8% untuk 2021. Lebih rendah 1,3 poin persentase dibanding perkiraan pada Oktober tahun lalu. ( Baca juga:Jarang Terjadi, Salju Kembali Selimuti Gurun Sahara yang Panas )

"Penyebab utama adalah Kasus Covid-19 yang terus merebak. Pemerintah memang terus mengimbangi dengan memvaksinasi masyarakat secara berkala, namun belum bisa menahan laju penyebaran Covid-19 bahkan sudah bermutasi. Dan kini total infeksi kumulatifnya sudah tembus angka 1 juta orang. Pembatasan aktivitas sosial juga masih diperketat melalui PPKM di wilayah Jawa dan Bali," tandasnya.

Baca Juga: Tertinggi, Hari Ini 476 Orang Meninggal Akibat Covid-19

Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan masih akan fluktuatif di rentang Rp14.050-Rp14.110.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)