Ada Bauran Energi, Eh Kebutuhan Migas Diramal Malah Akan Melonjak di 2030

Kamis, 28 Januari 2021 - 23:41 WIB
loading...
Ada Bauran Energi, Eh Kebutuhan Migas Diramal Malah Akan Melonjak di 2030
foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan volume migas akan tetap meningkat meskipun secara persentase kebutuhan akan migas menurun. Hal ini seiring dengan ekonomi Indonesia yang masih tumbuh dan membutuhkan energi untuk mendukung pertumbuhan tersebut. ( Baca juga:Eropa EBT Jadi Idola, di NKRI Migas Masih Juaranya! )

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, kebutuhan minyak Indonesia pada tahun 2020 sebesar 1,6 juta barel per hari (bph). Namun di tahun 2030 dengan adanya target bauran energi baru terbarukan sebesar 23%, kebutuhan minyak mentah diperkirakan masih akan cukup besar menjadi 2 juta barel per hari.

Sementara untuk kebutuhan gas pada tahun lalu sebesar 6,5 mmscfd diprediksi akan meningkat dua kali lipat di 2030.

"Dari sini kita melihat meski bauran energi akan diturunkan untuk minyak dan gas, tetapi dari sisi volume masih meningkat. Sehingga untuk kebutuhan energi nasional yang harus kita kembangkan 1 juta barel per hari dan 12 bscfd untuk menutupi kebutuhan," ujarnya dalam MGN Summit 2021 Sustainable Energy, Kamis (28/1/2021).

Menurut dia, potensi migas Indonesia dengan 128 cekungan sedimen masih sangat menjanjikan. Di sisi lain, minyak bumi memiliki banyak produk turunan yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia. ( Baca juga:Penjelasan KNPI Soal Pelaporan Abu Janda Terkait Dugaan Rasisme )

Terkait hal tersebut, SKK Migas telah mencanangkan Long Term Plan (LTP) target produksi 1 juta bopd di tahun 2030. "Itu akan menjadi the highest produksi migas. Kita sedang menuju ke arah sana," tandasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1652 seconds (0.1#10.140)