Dongkrak Ekonomi, KKP Kembangkan Potensi Kelautan Perikanan di Banten
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sektor kelautan dan perikanan yang ada di Provinsi Banten sangat potensial untuk dikembangkan. Baik itu di bidang perikanan tangkap, budidaya, pergaraman, hingga wisata bahari. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyusun sejumlah agenda kerja yang akan dilaksanakan di provinsi paling barat Pulau Jawa itu sepanjang tahun 2021.
Kegiatan yang dimaksud meliputi pengembangan empat pelabuhan perikanan yang tersebar di Banten. Meliputi Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Pelabuhan Perikanan Labuan, Pelabuhan Perikanan Binuagen, serta Pelabuhan Perikanan Cituis. ( Baca juga:Uji Nyali UMKM, Inovasi atau Mati )
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, sejalan dengan pengembangan ini diharapkan produktivitas perikanan tangkap maupun ekspor hasil perikanan dari Banten meningkat. Peningkatan ini tentunya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Banten.
"Pengembangan pelabuhan perikanan akan kami fokuskan di empat titik. Sasarannya produksi perikanan meningkat, termasuk ekspor perikanan juga meningkat," ujar Menteri Trenggono dalam rapat koordinasi lintas kementerian yang digelar secara daring, Kamis (18/2/2021).
Selain pengembangan pelabuhan perikanan, ada empat lagi agenda kerja KKP di Banten. Diawali dengan pengembangan perikanan budidaya dengan memberikan sejumlah bantuan untuk masyarakat. Seperti benih ikan, bioflok, excavator, pendampingan hingga membangun irigasi dan infrastruktur tambak.
KKP juga akan mengembangkan usaha garam rakyat dengan calon lokasi Kampung Brangbang, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Masih di desa yang sama, KKP menyokong pengembangan desa wisata bahari. Fasilitas yang diberikan meliputi sarana-prasana wisata seperti alat selam, alat snorkeling, pembangungan pondok informasi, hingga menara pandang.
Selanjutnya yang tak kalah penting, ujar Trenggono, KKP akan menanam mangrove di sejumlah kawasan sebagai upaya menjaga pesisir dari abrasi dan gelombang tinggi. Kegiatan ini berpotensi menjadikan lokasi penanaman sebagai obyek eco-wisata di kemudian hari.
"Targetnya kita menanam 20 hektare mangrove," ungkap Trenggono.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendukung penuh agenda kerja KKP di Banten, khususnya penanaman mangrove. Selain meminta jumlahnya ditambah, penanaman juga perlu dilakukan di lokasi-lokasi yang tersapu tsunami pada tahun 2018 lalu.
"Mengrove itu bagus sekali untuk melindungi masyarakat di pesisir. Penanamannya diperbanyak ya," tandas dia. ( Baca juga:Amien Rais Sampaikan Kabar Baru Partai Ummat, Apa Itu? )
Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Kemaritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu membahas tentang pengembangan wilayah dan percepatan pembangunan infrastruktur di Banten. Pesertanya selain sejumlah menteri, pejabat teknis kementerian, juga kepala daerah di Banten.
Sementara bentuk dukungan KKP dalam percepatan pembangunan di provinsi ini meliputi bidang tata ruang laut. KKP telah menyusun draft Ranperpres Rencana Tata Ruang Laut di Perairan Pesisir Kawasan Strategis Nasional (KSN) Selat Sunda. Saat ini tengah menunggu proses integrasi dengan tata ruang KSN matra darat.
Kegiatan yang dimaksud meliputi pengembangan empat pelabuhan perikanan yang tersebar di Banten. Meliputi Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Pelabuhan Perikanan Labuan, Pelabuhan Perikanan Binuagen, serta Pelabuhan Perikanan Cituis. ( Baca juga:Uji Nyali UMKM, Inovasi atau Mati )
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, sejalan dengan pengembangan ini diharapkan produktivitas perikanan tangkap maupun ekspor hasil perikanan dari Banten meningkat. Peningkatan ini tentunya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Banten.
"Pengembangan pelabuhan perikanan akan kami fokuskan di empat titik. Sasarannya produksi perikanan meningkat, termasuk ekspor perikanan juga meningkat," ujar Menteri Trenggono dalam rapat koordinasi lintas kementerian yang digelar secara daring, Kamis (18/2/2021).
Selain pengembangan pelabuhan perikanan, ada empat lagi agenda kerja KKP di Banten. Diawali dengan pengembangan perikanan budidaya dengan memberikan sejumlah bantuan untuk masyarakat. Seperti benih ikan, bioflok, excavator, pendampingan hingga membangun irigasi dan infrastruktur tambak.
KKP juga akan mengembangkan usaha garam rakyat dengan calon lokasi Kampung Brangbang, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Masih di desa yang sama, KKP menyokong pengembangan desa wisata bahari. Fasilitas yang diberikan meliputi sarana-prasana wisata seperti alat selam, alat snorkeling, pembangungan pondok informasi, hingga menara pandang.
Selanjutnya yang tak kalah penting, ujar Trenggono, KKP akan menanam mangrove di sejumlah kawasan sebagai upaya menjaga pesisir dari abrasi dan gelombang tinggi. Kegiatan ini berpotensi menjadikan lokasi penanaman sebagai obyek eco-wisata di kemudian hari.
"Targetnya kita menanam 20 hektare mangrove," ungkap Trenggono.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendukung penuh agenda kerja KKP di Banten, khususnya penanaman mangrove. Selain meminta jumlahnya ditambah, penanaman juga perlu dilakukan di lokasi-lokasi yang tersapu tsunami pada tahun 2018 lalu.
"Mengrove itu bagus sekali untuk melindungi masyarakat di pesisir. Penanamannya diperbanyak ya," tandas dia. ( Baca juga:Amien Rais Sampaikan Kabar Baru Partai Ummat, Apa Itu? )
Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Kemaritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu membahas tentang pengembangan wilayah dan percepatan pembangunan infrastruktur di Banten. Pesertanya selain sejumlah menteri, pejabat teknis kementerian, juga kepala daerah di Banten.
Sementara bentuk dukungan KKP dalam percepatan pembangunan di provinsi ini meliputi bidang tata ruang laut. KKP telah menyusun draft Ranperpres Rencana Tata Ruang Laut di Perairan Pesisir Kawasan Strategis Nasional (KSN) Selat Sunda. Saat ini tengah menunggu proses integrasi dengan tata ruang KSN matra darat.
(uka)