4.000 Menara Indosat Bakal Dijual, Masuk Tahap Awal Penjajakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Indosat Tbk (ISAT) akan kembali menjual menara yang dimiliki perusahaan. Adapun, Indosat akan menjajaki penjualan sebanyak kurang lebih 4.000 menara .
"PT Indosat Tbk akan menjajaki penjualan sebanyak kurang lebih 4.000 menara Perseroan. Perseroan masih dalam tahap awal penjajakan transaksi tersebut. Namun apabila transaksi terjadi, maka transaksi tersebut dapat menjadi transaksi material di bawah peraturan OJK yang berlaku," ujar Chief Legal & Regulatory Officer as Acting Corporate Secretary Indosat, Natasha Nababan dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat (19/2/2021).
Dia menambahkan, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha Perseroan pada saat ini.
"Dapat kami yakinkan bahwa begitu informasi material lebih lanjut sehubungan dengan kemungkinan transaksi tersebut ada, maka hal tersebut akan kami sampaikan ke pihak yang berwenang," kata dia.
Sebelumnya, pada Oktober 2019, anak usaha Ooredoo ini telah menjual sebanyak 3.100 menara kepada dua pemenang tender yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan nilai penjualan Rp6,39 triliun.
Adapun 2.100 menara dibeli oleh Mitratel yang merupakan anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan sisanya dimiliki oleh Protelindo atau anak perusahaan milik PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Dilihat melalui RTI Business, saham Indosat berada di zona merah pada penutupan perdagangan, Kamis (18/2/2021). Saham ISAT mengalami penurunan sebesar Rp200 atau 3,46 persen ke Rp5.575.
Frekuensi perdagangan saham ISAT mencapai 3.871 kali dengan 6,71 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp37,92 miliar. Price Earning Ratio (PER) -49,66 dan Market Cap sebesar Rp30,92 triliun.
"PT Indosat Tbk akan menjajaki penjualan sebanyak kurang lebih 4.000 menara Perseroan. Perseroan masih dalam tahap awal penjajakan transaksi tersebut. Namun apabila transaksi terjadi, maka transaksi tersebut dapat menjadi transaksi material di bawah peraturan OJK yang berlaku," ujar Chief Legal & Regulatory Officer as Acting Corporate Secretary Indosat, Natasha Nababan dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat (19/2/2021).
Dia menambahkan, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha Perseroan pada saat ini.
"Dapat kami yakinkan bahwa begitu informasi material lebih lanjut sehubungan dengan kemungkinan transaksi tersebut ada, maka hal tersebut akan kami sampaikan ke pihak yang berwenang," kata dia.
Sebelumnya, pada Oktober 2019, anak usaha Ooredoo ini telah menjual sebanyak 3.100 menara kepada dua pemenang tender yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan nilai penjualan Rp6,39 triliun.
Adapun 2.100 menara dibeli oleh Mitratel yang merupakan anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan sisanya dimiliki oleh Protelindo atau anak perusahaan milik PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Dilihat melalui RTI Business, saham Indosat berada di zona merah pada penutupan perdagangan, Kamis (18/2/2021). Saham ISAT mengalami penurunan sebesar Rp200 atau 3,46 persen ke Rp5.575.
Frekuensi perdagangan saham ISAT mencapai 3.871 kali dengan 6,71 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp37,92 miliar. Price Earning Ratio (PER) -49,66 dan Market Cap sebesar Rp30,92 triliun.
(akr)