Mendag Lutfi Jelaskan Kontradiksi Impor Beras Satu Juta Ton
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berencana akan mengimpor beras sebanyak satu ton agar kebutuhan stok pangan dapat terjaga menjelang Lebaran. Sayangnya, impor itu dinilai kontradiktif karena dilakukan ketika Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras akan naik hingga bulan April.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan alasan kenapa pemerintah masih mengimpor beras ketika stok masih tinggi. Ia mengatakan beras impor tersebut bakal digunakan untuk menambah cadangan. ( Baca juga:Lumayanlah, di Akhir Pekan Harga Emas Naik Goceng )
"Beras hasilnya tahun ini akan baik, tapi biar bagaimana pun pemerintah mesti punya cadangan atau yang disebut iron stock," ujarnya di Jakarta, Jumat kemarin (5/3).
Ia menuturkan bahwa beras merupakan komoditas yang sensitif bagi masyarakat. Untuk itu pemerintah perlu menjaga ketersediaan barang dan stabilitas harga.
"Ketika barang ada meskipun tinggi, itu jauh lebih mudah, daripada harga tinggi dan barang tidak ada,"terangnya. ( Baca juga:Porsche Masih Berhitung Proyek Porsche Taycan dengan Dua Pintu dan Atap Terbuka )
Menurutnya, hal ini dilakukan pemerintah untuk mencegah kondisi terburuk. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengeluarkan beras impor itu saat panen raya.
"Jadi tidak di jual serta-merta ketika panen, keputusan kapan iron stock itu mesti keluar harus dimusyawarahkan bersama-sama," tandasnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan alasan kenapa pemerintah masih mengimpor beras ketika stok masih tinggi. Ia mengatakan beras impor tersebut bakal digunakan untuk menambah cadangan. ( Baca juga:Lumayanlah, di Akhir Pekan Harga Emas Naik Goceng )
"Beras hasilnya tahun ini akan baik, tapi biar bagaimana pun pemerintah mesti punya cadangan atau yang disebut iron stock," ujarnya di Jakarta, Jumat kemarin (5/3).
Ia menuturkan bahwa beras merupakan komoditas yang sensitif bagi masyarakat. Untuk itu pemerintah perlu menjaga ketersediaan barang dan stabilitas harga.
"Ketika barang ada meskipun tinggi, itu jauh lebih mudah, daripada harga tinggi dan barang tidak ada,"terangnya. ( Baca juga:Porsche Masih Berhitung Proyek Porsche Taycan dengan Dua Pintu dan Atap Terbuka )
Menurutnya, hal ini dilakukan pemerintah untuk mencegah kondisi terburuk. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengeluarkan beras impor itu saat panen raya.
"Jadi tidak di jual serta-merta ketika panen, keputusan kapan iron stock itu mesti keluar harus dimusyawarahkan bersama-sama," tandasnya.
(uka)