Genjot Efisiensi, Samindo Cetak Pendapatan USD173,5 Juta di 2020

Senin, 29 Maret 2021 - 15:23 WIB
loading...
Genjot Efisiensi, Samindo Cetak Pendapatan USD173,5 Juta di 2020
PT Samindo Resources Tbk berhasil membukukan pendapatan USD173,5 juta sepanjang tahun 2020. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara terintegrasi PT Samindo Resources Tbk membukukan pendapatan sebesar USD173,5 juta atau sekitar Rp2,4 triliun sepanjang tahun 2020. Pendapatan tersebut tercatat turun 31,7% dibanding perolehan pendapatan di 2019 yang mencapai USD254,11 juta.

Business Development Director Samindo Resources Gilbert Markus Nisahpih mengatakan, secara umum kinerja perseroan terbilang cukup baik di tengah kondisi tahun 2020 yang tidak menentu. "Ada penyesuaian-penyesuaian karena pandemi Covid-19 dan juga harga batu bara yang drop, tapi secara umum masih okelah," ujarnya di Jakarta, Senin (29/3/2021).



Gilbert menjelaskan, aktivitas operasional selama tahun 2020 banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Kendala terbesar adalah harga batu bara yang terus turun hingga pertengahan tahun 2020. Sebagian besar produsen batu bara harus menurunkan tingkat produksinya. Indikasi ini terlihat dari target produksi batu bara nasional yang lebih rendah dari realisasi tahun 2019. Pemangkasan volume produksi yang dilakukan sebagian besar produsen batu bara otomatis mempengaruhi kinerja perusahaan jasa pertambangan.

"Target yang diberikan dari klien tentu juga mengalami penyesuaian yang pada akhirnya berdampak pada volume produksi perusahaan jasa pertambangan," tuturnya.

Tekanan terhadap industri batu bara juga semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19. Hampir semua negara di seluruh dunia mengalami kontraksi ekonomi dan membukukan pertumbuhan ekonomi negatif akibat pandemi. Melambatnya aktivitas perekonomian berimbas pada permintaan energi, terutama pada dua komoditas utama, yaitu minyak bumi dan batu bara. Kondisi-kondisi inilah yang menurutnya menjadi hambatan utama bagi perseroan selama tahun 2020.

Namun demikian, lanjut Gilbert, perseroan berusaha sebaik mungkin memaksimalkan kondisi tersebut dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas. "Kita membentuk tim yang mengidentifikasi aspek-aspek mana yang bisa lebih efisien sehingga menghasilkan penghematan," ujarnya.

Dia memaparkan, efisiensi tersebut antara lain melalui manajemen pemeliharaan peralatan, spare part, juga manajemen bahan bakar yang mencakup 30-40% biaya operasional. Perseroan, imbuh dia, juga sukses mendongkrak efisiensi melalui penerapan digital mining dalam operasionalnya.



Berkat efisiensi yang dilakukan, perseroan di akhir 2020 mencetak laba bersih sebesar USD22,533 juta. Laba bersih tersebut turun tipis dibanding perolehan di 2019 yang sebesar USD26,098 juta.

Sekretaris Perusahaan Samindo Ahmad Zaki Natsir menambahkan, dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas, sepanjang 2020 perseroan berhasil memindahkan 40 juta bcm batuan penutup dan 10,5 juta ton batu bara. "Kami juga mengistirahatkan sementara beberapa alat berat yang kinerjanya kurang maksimal dan kami lakukan perawatan mandiri untuk meningkatkan kembali kinerjanya, hal tersebut terbukti cukup efektif dalam menekan biaya operasional kami," tambahnya.

Melalui peningkatan efisiensi yang telah dilakukan dan perkembangan harga batu bara yang positif awal tahun ini, perseroan optimistis kinerja tahun 2021 akan lebih baik. Zaki menambahkan, perseroan juga tengah berproses untuk membuat kontrak baru dengan salah satu perusahaan batu bara di Kalimantan Selatan. "Harapannya dalam waktu dekat ini bisa ditandatangani. Nanti akan kami update perkembangannya," ujarnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1376 seconds (0.1#10.140)