Transportasi Publik Melayani Bukan Semata Cari Untung, Anggaran Ditambah Dong

Selasa, 30 Maret 2021 - 19:48 WIB
loading...
Transportasi Publik Melayani Bukan Semata Cari Untung, Anggaran Ditambah Dong
Bagaimana pun, transportasi publik bukan semata-mata mencari keuntungan. Tetapi juga melayani masyarakat. Sehingga wajar jika pemerintah mengalokasikan anggaran. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Serikat Pekerja (SP) di sektor transportasi publik memberikan pandangan terkait dengan kondisi terkini dan masa depan transportasi publik. Pernyataan ini disampaikan dalam rangka kampanye bersama International Transport Workers' Federation (ITF) - C40 untuk investasi global bersejarah dalam infrastruktur dan layanan transportasi umum.



Untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi publik, Ketua Umum Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Edi Suryanto meminta, pemerintah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan dana bagi penyelenggaraan transportasi publik.

“Bagaimana pun, transportasi publik bukan semata-mata mencari keuntungan. Tetapi juga melayani masyarakat. Sehingga wajar jika pemerintah mengalokasikan anggaran untuk itu,” kata Edi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (30/3/2021).

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Transportasi Jakarta (SPTJ) Jan Oratmangun menyampaikan, di masa pandemi ini membawa dampak bagi masyarakat dalam mengakses transportasi publik. Mobilitas masyarakat juga agak sulit, karena operasional transportasi publik khususnya Trans Jakarta yang di beberapa rute ditutup.

Sehingga mobilitas karyawan yang ada di pinggiran kota, mau mengakses transportasi publik untuk masuk ke pusat kota cukup terganggu.

"Di sisi karyawan, pandemi ini juga banyak terjadi pengurangan tenaga kerja. Juga ada pemotongan tunjangan. Jadi cukup mengganggu mobilitas teman-teman serikat pekerja yang secara struktural juga sebagai karyawan,” katanya

Jan berharap ada revitalisasi terhadap transportasi publik yang ramah lingkungan. “Karena tadi, mobilitas di ibukota seperti Jakarta sangat tinggi, sehingga kalau kita realisasikan transportasi publik ramah lingkungan dampaknya sangat baik bagi masyarakat. Masalah kebisingan, masalah mengurangi tingkat polusi udara, yang dampaknya nanti ke kesehatan warga masyarakat ibukota sendiri,” ujar Iyan

Senada dengan Jan, Ketua Umum Serikat Pekerja Dirgantara, Digital, dan Transportasi (SPDT), Iswan Abdullah, yang sebagian anggotanya berasal dari PT Transportasi Jakarta (transportasi publik yang dimiliki Pemda DKI Jakarta) juga mendorong transportasi publik yang ramah lingkungan dan masyarakat yang menjadi pengguna daripada transportasi publik.

“Tentu dengan memberikan kenyamanan, memberikan efisiensi, ketepatan waktu, dalam melakukan aktivitas. Berikutnya adalah, transportasi publik khususnya yang disediakan pemerintah harus murah,bahkan gratis ke depannya. Karena pemerintah bisa menggunakan anggaran yang dialokasikan dari negara melalui pajak, APBN maupun APBD,” kata Iswan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)