Ini Faktor Bikin Defisit Transaksi Berjalan 1,4% dari PDB

Rabu, 20 Mei 2020 - 11:24 WIB
loading...
Ini Faktor Bikin Defisit...
Defisit transaksi berjalan sebesar USD3,9 miliar (1,4% dari PDB), jauh lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai USD8,1 miliar (2,8% dari PDB). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan triwulan I 2020 menurun dipengaruhi oleh menyusutnya impor sejalan dengan perlambatan ekonomi domestik. Defisit transaksi berjalan sebesar USD3,9 miliar (1,4% dari PDB), jauh lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai USD8,1 miliar (2,8% dari PDB).

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, penurunan defisit transaksi berjalan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan surplus neraca perdagangan barang, disertai dengan penurunan defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer.

"Perbaikan surplus neraca perdagangan barang disebabkan oleh penurunan impor seiring dengan permintaan domestik yang melambat, sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia," kata Onny di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

( )

Dia melanjutkan, defisit transaksi neraca jasa juga membaik dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang, di tengah penurunan surplus jasa travel akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. "Di samping itu, perbaikan defisit neraca pendapatan primer sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik, turut mendorong penurunan defisit transaksi berjalan,"katanya.

Sementara itu, transaksi modal dan finansial triwulan I 2020 menurun signifikan, di tengah tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Transaksi modal dan finansial defisit sebesar USD2,9 miliar terutama dipengaruhi oleh defisit investasi portofolio, setelah pada triwulan sebelumnya surplus sebesar USD12,6 miliar.

Lalu, defisit investasi portofolio ini dipicu besarnya aliran modal keluar akibat kepanikan pasar keuangan global terhadap pandemi COVID-19. Dengan perkembangan tersebut, NPI (Neraca Pembayaran Indonesia) triwulan I 2020 defisit sebesar USD8,5 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2020 sebesar USD121,0 miliar.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,0 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional. Sambung dia menambahkan, dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia, berkoordinasi erat dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik kembali membaik.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," pungkasnya
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)