Kabar Gembira! Menko Airlangga: Plafon KUR Tanpa Agunan Naik jadi Rp100 Juta, Bunga 6%!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan naik menjadi Rp100 juta dengan bunga 6 persen. Langkah tersebut seiring dengan komitmen pemerintah untuk terus berusaha memberikan relaksasi kepada UMKM dengan meningkatkan program pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan.
Program tersebut menjadi paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terbaru selama masa pandemi Covid-19. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, plafon KUR tanpa agunan kini ditingkatkan dari semula Rp50 juta kini menjadi Rp100 juta.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, KUR tanpa jaminan yang ini angkanya maksimal Rp50 juta dinaikkan plafonnya menjadi maksimal Rp100 juta,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi virtual di Jakarta, Senin (5/4/2021).
Sementara itu, untuk KUR bagi UMKM, yang semula hanya berkisar Rp500 juta hingga Rp10 miliar, ditingkatkan menjadi Rp500 juta hingga maksimal Rp20 miliar. Airlangga juga menyebutkan jika selama ini terdapat enam juta pelaku UMKM yang memiliki kredit hingga Rp10 miliar. Selain itu, pemerintah memberikan target penyaluran kredit UMKM menjadi di atas 30 persen yang diharapkan tercapai pada tahun 2024. Kondisi saat ini target kredit UMKM yang disalurkan masih di kisaran 18 persen-20 persen saja.
“Selama ini pendanaan UMKM kita berada di level di 18 hingga 20 persen dari total kredit, saat ini Bapak Presiden meminta bahwa diberikan tantangan yang lebih besar agar ada peningkatan secara lompatan,” tambah Airlangga.
Presiden Jokowi juga berharap, suku bunga KUR untuk UMKM bisa bersaing di angka 6 persen per tahun. Pemerintah, menurut Airlangga, juga berencana memperbesar porsi pemberian penjaminan kredit bagi UMKM baik melalui Askrindo atau Jamkrindo.
Dalam kesempatan tersebut Airlangga juga menyampaikan jika pada tahun 2020 jumlah KUR yang disalurkan mencapai Rp 198,53 triliun. Penyaluran terbesar diberikan kepada kreditur dengan nilai Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. Kreditur dengan nilai tersebut menurut Airlangga mencapai 65% dari total KUR yang disalurkan atau Rp 128 triliun untuk 3,6 juta nasabah.
Sementara untuk KUR kecil sebesar Rp 50 juta sampai Rp 500 juta disalurkan kepada 2,4 juta nasabah dengan nilai total Rp 59 triliun. Lewat peningkatan plafon tersebut maka diharapkan ke depan penyaluran kredit untuk UMKM bertambah secara signifikan. Baik dalam jumlah kredit yang disalurkan maupun pelaku UMKM atau nasabah yang menerimanya.
Program tersebut menjadi paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terbaru selama masa pandemi Covid-19. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, plafon KUR tanpa agunan kini ditingkatkan dari semula Rp50 juta kini menjadi Rp100 juta.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, KUR tanpa jaminan yang ini angkanya maksimal Rp50 juta dinaikkan plafonnya menjadi maksimal Rp100 juta,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi virtual di Jakarta, Senin (5/4/2021).
Baca Juga
Sementara itu, untuk KUR bagi UMKM, yang semula hanya berkisar Rp500 juta hingga Rp10 miliar, ditingkatkan menjadi Rp500 juta hingga maksimal Rp20 miliar. Airlangga juga menyebutkan jika selama ini terdapat enam juta pelaku UMKM yang memiliki kredit hingga Rp10 miliar. Selain itu, pemerintah memberikan target penyaluran kredit UMKM menjadi di atas 30 persen yang diharapkan tercapai pada tahun 2024. Kondisi saat ini target kredit UMKM yang disalurkan masih di kisaran 18 persen-20 persen saja.
“Selama ini pendanaan UMKM kita berada di level di 18 hingga 20 persen dari total kredit, saat ini Bapak Presiden meminta bahwa diberikan tantangan yang lebih besar agar ada peningkatan secara lompatan,” tambah Airlangga.
Presiden Jokowi juga berharap, suku bunga KUR untuk UMKM bisa bersaing di angka 6 persen per tahun. Pemerintah, menurut Airlangga, juga berencana memperbesar porsi pemberian penjaminan kredit bagi UMKM baik melalui Askrindo atau Jamkrindo.
Dalam kesempatan tersebut Airlangga juga menyampaikan jika pada tahun 2020 jumlah KUR yang disalurkan mencapai Rp 198,53 triliun. Penyaluran terbesar diberikan kepada kreditur dengan nilai Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. Kreditur dengan nilai tersebut menurut Airlangga mencapai 65% dari total KUR yang disalurkan atau Rp 128 triliun untuk 3,6 juta nasabah.
Sementara untuk KUR kecil sebesar Rp 50 juta sampai Rp 500 juta disalurkan kepada 2,4 juta nasabah dengan nilai total Rp 59 triliun. Lewat peningkatan plafon tersebut maka diharapkan ke depan penyaluran kredit untuk UMKM bertambah secara signifikan. Baik dalam jumlah kredit yang disalurkan maupun pelaku UMKM atau nasabah yang menerimanya.
(nng)