Teten Masduki Dorong Pemuda Gerakkan Ekonomi Masjid

Jum'at, 30 April 2021 - 14:29 WIB
loading...
Teten Masduki Dorong Pemuda Gerakkan Ekonomi Masjid
Foto/MamanSukirman/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong para pemuda muslim dapat meningkatkan kontribusi umat Islam dalam pemulihan ekonomi nasional . Upaya tersebut biasa dilakukan melalui peran pemuda inspirasi usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) milenial berbasis masjid.

"Ini inisiatif yang bagus dari anak-anak di lingkungan masjid, untuk kembangkan kegiatan ekonomi berbasis masjid. Mari terus kita perkuat peran para pemuda dalam meningkatkan kontribusi umat Islam dalam pemulihan ekonomi nasional," tegas Teten dalam acara talking point HUT Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) di Jakarta, Kamis (29/4/2021).

Baca juga:Rapid Tes Antigen Bekas di Bandara Kualanamu, YLKI: Periksa Unsur Pimpinan

Menurut Teten, Indonesia didominasi oleh generasi Z sebesar 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94% populasi, serta generasi milenial 69,90 juta jiwa atau 25,87%. Dia menjelaskan, jika kegiatan ekonomi berbasis masjid bisa dikembangkan, maka akan menjadi jaringan pemasaran produk-produk UMKM. Apalagi, kata Teten, jamaah di masjid yang begitu besar akan menjadi peluang banyak masyarakat yang memiliki kegiatan usaha untuk dipasarkan di lingkungan masjid.

"Kalau ini menjadi jaringan pemasaran produk-produk UMKM, maka akan besar sekali. Jamaah masjid besar dan juga banyak masyarakat yang punya kegiatan usaha yang dipasarkan di sini.Tentu bukan hanya pemasaran, tapi produksi. Banyak kegiatan masjid yang bisa dikembangkan. Saya memberikan apresiasi kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang telah membentuk organisasi pemuda otonom Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) untuk memberdayakan pemuda dan ekonomi masjid di Jakarta," katanya.

Dia menjelaskan potensi ekonomi umat Indonesia sangatlah besar, karena memiliki masjid terbanyak di dunia, yaitu 800.000 masjid, potensi Zakat dan Infak sebesar Rp233 triliun per tahun, Wakaf tanah mencapai luas 435.944 Ha, wakaf uang senilai Rp217 triliun per tahun dengan pertumbuhan pengumpulan zakat-infak mencapai 20-25% per tahun.

"Data Puskas Baznas RI menunjukan bahwa 55% muzakki sudah menunaikan zakat dan paling banyak menunaikannya di masjid (37%). Masjid dapat melakukan fungsi inkubasi bisnis dengan menumbuhkan mosquepreneur berbasis teknologi dan inovasi bahkan untuk meningkatkan layanan masjid itu sendiri," ujarnya.

Teten menegaskan, Kementerian Koperasi dan UKM mendukung wirausahan muda dan ekonomi syariah. Ia mencontohkan, pembiayaan syariah dari LPDB-KUMKM tahun 2020 telah tersalurkan Rp854 miliar dan sampai triwulkan pertama 2021 telah disalurkan Rp306 miliar dari target Rp800 miliar dan bisa ditingkatkan sampai Rp1 triliun. Hal tersebut karena permohonan dari Koperasi Syariah/BMT masih tinggi.

Baca juga:Sakit Hati Dipecat, Pemuda di Cilincing Nekat Tembak Mantan Bos

"Selain itu, pengembangan koperasi syariah yang merupakan mandat UU No.11/2020 tentang Cipta Kerja Pasal 44A serta pengembangan BMT. Karena berdasakan data Online Data Sistem (ODS) Kementerian KUKM, per 30 Juni 2020 BMT sejumlah 4.115 unit, meningkat sebesar 51,34% dari tahun 2017 sebanyak 2.719 unit," tegasnya.

Teten optimistis kegiatan ekonomi berbasis masjid akan menjadi kegiatan ekonomi unggul bersama dengan program masyarakat ekonomi syariah.

"Pemerintah siapkan model bisnis bagaimana kegiatan ekonomi berbasis masjid dengan Istiqlal. Namun produk harus dikurasi akan menjadi kegiatan ekonomi unggul. Masuk program MES," pungkasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1165 seconds (0.1#10.140)