Asabri Serahkan Santunan ke Ahli Waris Prajurit yang Gugur Diserang OTK di Papua

Senin, 31 Mei 2021 - 21:19 WIB
loading...
Asabri Serahkan Santunan ke Ahli Waris Prajurit yang Gugur Diserang OTK di Papua
Ahli waris ibunda Prada Ardi Yudi (dua kiri) Heli Astutik menerima Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) sebesar Rp451 Juta dari Asabri. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Asabri (Persero) menyerahkan Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) sebesar Rp450 juta dan hak Nilai Tunai Tabungan Asuransi (NTTA) kepada Ahli Waris Prada Ardi Yudi Arto di Makorem 161/Wira Sakti, Kupang (31/05/2021).

Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Jemz A. Ratu Edo mewakili Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Legowo W.R Jatmiko mendampingi Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono menyerahan santunan tersebut secara Simbolis Kepada Heli Astutik, Ibu Kandung dari Ahli waris Alm Prada Ardi.

“Kami turut berbelasungkawa atas gugurnya almarhum, almarhum merupakan prajurit terbaik Indonesia. Semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik Tuhan YME, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran, serta santunan yang diberikan dapat bermanfaat,” ujar Wahyu dalam keterangan tertulis, Senin (31/5/2021).



Komisaris Utama Asabri Fary Djemy Francis menambahkan, Asabri ditugaskan oleh Menteri Pertahanan dan menteri BUMN untuk menjaga ASABRI berkaitan dengan hak-hak daripada Prajurit TNI. "Agar hak-hak prajurit TNI tetap Aman dan turut bela sungkawa Atas gugurnya alm Prada Ardi Yudi Arto," kata Djemy.

Selain dari Asabri, Ahli waris juga mendapat bantuan Tali Asih sebesar Rp10 juta dari PT Bank Mandiri Taspen (Mantap), yang diserahkan oleh Direktur IT dan Network Bank Mantap Iwan Soeroto dan Direktur Bisnis Agus Sanjaya.

“Kami atas nama Bank Mandiri Taspen menyampaikan terima kasih kepada pihak ASABRI yang telah mempercayakan kepada Bank Mantap sebagai mitra bayar kepada pahlawan Prada Ardi Yudi Arto semoga amanah ini slalu kita jaga dgn baik dan memberikan layanan yang terbaik kepada keluarga,” ucap Iwan.



Sebelumnya, dikabarkan Prada Ardi Yudi bersama rekannya, Praka Alif Nur Angkotasan, gugur di Bandara Dekai, Yahukimo, Papua, akibat dianiaya orang tidak dikenal (OTK). Meski belum teridentifikasi, kuat diduga pelaku penyerangan adalah teroris KKB.

Kedua prajurit Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya itu gugur dikeroyok puluhan OTK menggunakan senjata tajam ketika melakukan pengamanan pembangunan pagar bandara. Senjata kedua prajurit turut dirampas OTK.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2001 seconds (0.1#10.140)