Satgas Klaim Lonjakan Covid-19 Pasca Lebaran 2021 Menurun dari 2020

Selasa, 01 Juni 2021 - 14:56 WIB
loading...
Satgas Klaim Lonjakan Covid-19 Pasca Lebaran 2021 Menurun dari 2020
Satgas Covbid-19 mengatakan lonjakan Covid-19 dua pekan setelah lebaran tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan ada penurunan lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran Idul Fitri pada 2020 dan 2021.

“Pada hari ini saya akan menyampaikan terkait perkembangan kasus pasca Idul Fitri, jika dibandingkan antara Idul Fitri tahun 2020 dengan Idul Fitri tahun 2021,” ungkap Wiku Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia per 1 Juni 2021 secara virtual, Selasa (1/5/2021).

Wiku mengatakan jika dilihat dari rentang waktu 2 minggu pasca periode Idul Fitri, terjadi kenaikan kasus positif mingguan sebesar 65,55% pada Idul Fitri tahun 2020 lalu. “Sedangkan pada Idul Fitri di tahun ini adalah sebesar 56,6% pada rentang waktu yang sama,” katanya.

Selanjutnya, kata Wiku, jika dilihat dari perkembangan kematian maka pada Idul Fitri tahun 2020 lalu terjadi kenaikan kematian 66,34%. “Sedangkan pada periode Idul Fitri ini justru sebaliknya terjadi penurunan kematian sebesar 3,52% pada rentang waktu yang sama,” paparnya.



Wiku mengatakan jika dilihat lebih dalam lagi pada tingkat provinsi, dari dilihat kenaikan kasus positif tertinggi dalam persen pada 2 minggu pasca Idul Fitri tahun 2020 lalu, provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan hingga 368%, disusul Sulawesi Selatan yang naik hingga 280%, kemudian Kalimantan Selatan naik 99%, Jawa Timur naik 45%, dan DKI Jakarta naik 33,2%.

“Sedangkan jika dibandingkan dengan perkembangan tingkat provinsi pada dua minggu pasca Idul Fitri tahun 2021 ini, kenaikan pangkat positif tertinggi dalam persen juga diduduki oleh provinsi Jawa Tengah. Namun dengan tingkat kenaikan yang berbeda yaitu di tahun ini sebesar 103,2%. Kemudian disusul oleh Kepulauan Riau yang sebesar 103%, kemudian Riau naik 69% dan DKI Jakarta naik 49,5% dan Jawa Barat naik 25%,” ungkap Wiku.

Wiku mengatakan data perbandingan ini menunjukkan bahwa dampak mudik pada kenaikan kasus yang ditimbulkan dua minggu pasca Idul Fitri di tahun ini, tidak setinggi pada Idul Fitri 2020 lalu. “Bahkan pada kematian di tahun ini mengalami penurunan pasca Idul Fitri,” paparnya.



Dari perkembangan tingkat provinsi, kata Wiku, juga terlihat meskipun tetap mengalami kenaikan yang signifikan namun persen kenaikan di tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

“Contohnya Jawa Tengah berhasil menurunkan sepertiga dari kenaikan kelas mingguan pasca Idul Fitri di tahun 2020 lalu. Selain itu Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan yang pada tahun lalu berada pada peringkat 2 dan 3 tertinggi, di tahun ini bahkan tidak masuk ke dalam lima besar,” katanya.

“Ini adalah bukti bahwa masyarakat dan pemerintah daerah telah belajar beradaptasi selama 1 tahun. Ini merupakan modal kita kedepannya untuk dapat terus produktif dan aman Covid-19 selama berada dalam kondisi pandemi,” papar Wiku.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1765 seconds (0.1#10.140)