Menkop Teten Perkuat Kolaborasi Memajukan Koperasi dan UMKM

Selasa, 26 Mei 2020 - 14:40 WIB
loading...
Menkop Teten Perkuat...
Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air. Jumlah populasi UMKM di Indonesia sekitar 64 juta, sehingga pemerintah tidak dapat bekerja sendiri.

“Pihak kami sudah dan akan terus membuka kerja sama dengan platform e-commerce, warung tradisional, koperasi, lembaga pendidikan dan pelatihan, maupun pihak terkait lainnya, baik online maupun offline, untuk memajukan UMKM di Tanah Air. Khusus dalam kolaborasi dengan platform e-commerce, menggunakan skema non-APBN,” terang Menteri Koperasi dan UKM,Teten Masduki di Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Dia melanjutkan tengah berkonsentrasi penuh membantu koperasi dan UMKM untuk melewati masa-masa pandemi Covid-19. Sejumlah laporan menunjukkan bahwa di antara UMKM yang bertahan, bahkan tumbuh di tengah masa pandemi, adalah mereka yang sudah terhubung dengan platform online

“Platform online ini sekaligus membantu masyarakat luas untuk menerapkan physical distancing, sambil tetap memenuhi kebutuhan masing-masing dengan menjaga berlangsungnya aktivitas ekonomi," katanua

Sambung dia menerangkan, saat ini terdapat 5 platform e-commerce yang telah bekerja sama dengan KemenkopUKM dalam mendukung UMKM Indonesia melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia; tidak hanya dengan Blibli, namun juga dengan Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak, yang ikut membina dan memberdayakan warung dengan sentuhan teknologi digital.

"Upaya ini juga sejalan dengan gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo baru-baru ini. Makin banyaknya produk UMKM yang masuk ke dalam platform e-commerce merupakan bentuk dorongan terhadap masuknya UMKM ke ekonomi digital," katanya.

Dia menambahkan Kementerian Koperasi dan UKM selalu terbuka dengan kritik, catatan ataupun masukan konstruktif dari siapa pun. “Saat ini 87% UMKM kita masih tertinggal dalam digital (online). Kami membuka kolaborasi pemikiran untuk bersama-sama membantu UMKM kita bertahan di tengah Covid-19 dan melaju setelahnya," pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)