Pak Jokowi, Subsidi Listrik & Elpiji Tidak Tepat Sasaran Mending Buat BLT
loading...
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPR meminta pemerintah mengavaluasi terkait subsidi listrik 450 VA dan elpiji 3 kilogram. Adapun Banggar mendesak agar subsidi tidak tepat sasaran tersebut dialihkan untuk bantuan sosial di tengah situasi pandemi corona yang tak kunjung berakhir.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan bahwa selama ini subsidi buat rakyat miskin tersebut justru kebanyakan dinikmati orang kaya. "Hanya 22% dari subsidi elpiji 3 kg yang dinikmati golongan tidak mampu, sementara subsidi listrik baru dinikmati 26% golongan miskin dan rentan miskin," ujar Said, Rabu (30/6/2021).
Sebab itu, pemerintah untuk segera mengevaluasi jalannya berbagai program subsidi agar lebih tepat sasaran. Sehingga, belanja pemerintah bisa berkontribusi nyata untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi yang muncul akibat dampak pandemi Covid-19. Pihaknya menyarankan agar subsidi tidak tepat sasaran tersebut memperkuat alokasi anggaran perlidungan sosial untuk mendorong pemulihan ekonomi 2022.
"Belanja untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan mutu pendidikan, penguatan ketahanan pangan, bantuan terhadap sektor pariwisata, pembangunan infrastruktur yang tertunda, serta bantuan untuk dunia usaha dan UMKM agar bangkit," kata dia.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan bahwa selama ini subsidi buat rakyat miskin tersebut justru kebanyakan dinikmati orang kaya. "Hanya 22% dari subsidi elpiji 3 kg yang dinikmati golongan tidak mampu, sementara subsidi listrik baru dinikmati 26% golongan miskin dan rentan miskin," ujar Said, Rabu (30/6/2021).
Sebab itu, pemerintah untuk segera mengevaluasi jalannya berbagai program subsidi agar lebih tepat sasaran. Sehingga, belanja pemerintah bisa berkontribusi nyata untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi yang muncul akibat dampak pandemi Covid-19. Pihaknya menyarankan agar subsidi tidak tepat sasaran tersebut memperkuat alokasi anggaran perlidungan sosial untuk mendorong pemulihan ekonomi 2022.
"Belanja untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan mutu pendidikan, penguatan ketahanan pangan, bantuan terhadap sektor pariwisata, pembangunan infrastruktur yang tertunda, serta bantuan untuk dunia usaha dan UMKM agar bangkit," kata dia.
(nng)
Explore More