Gandeng GP Ansor dan Pos Indonesia, BNI Perluas Jaringan BNI Agen46
loading...
A
A
A
JAKARTA -
Indonesia memiliki potensi kewirausahaan tinggi dan meluas hingga ke kelompok muda produktif yang merintis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggandeng Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) untuk memberdayakan generasi muda agar semakin produktif dalam menjalankan bisnisnya dengan menjadi BNI Agen46, atau kepanjangan tangan BNI dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat. BNI juga menggandeng PT Pos Indonesia untuk memperkuat BNI Agen46 agar memiliki kemampuan menjadi point of distribution dalam melayani konsumennya.
Kerjasama ketiga lembaga tersebut ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Ketua Umum GP Ansor sekaligus Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Jakarta, Rabu (30/06/21). Pada kesempatan yang sama juga hadir Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.
Royke menuturkan pihaknya meyakini kerjasama ketiga pihak ini akan memberikan manfaat yang maksimal dalam pemberdayaan UMKM. Sebab, BNI sendiri memiliki serangkaian program yang khusus disiapkan untuk program pengembangan UMKM.
Pertama, program pemberdayaan UMKM dengan menjadikannya sebagai BNI Agen46, yaitu program inklusi keuangan BNI tanpa kantor cabang bank (branchless banking). BNI Agen46 ini memberikan berbagai layanan perbankan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses ke outlet bank. BNI Agen46 pada dasarnya memiliki fitur-fitur yang sama seperti kantor cabang bank, mulai dari pembukaan rekening tabungan, setor dan tarik tunai, transfer antar bank, top-up uang elektronik, hingga pembayaran dan pembelian pulsa, listrik, serta pembayaran e-commerce.
Anggota GP Ansor yang menjadi BNI Agen46 nantinya akan mendapatkan banyak keunggulan dibandingkan dengan konsep branchless banking sejenis, seperti pencairan kiriman dari luar negeri, pengajuan asuransi mikro melalui agen, pembayaran biaya pendidikan sekolah dan kampus, pembayaran pajak MPN serta fitur-fitur unggulan lainnya.
“Keuntungan yang diperoleh pengelola BNI Agen46 sangat kompetitif, yaitu 50 persen dari net fee diberikan kepada BNI Agen46. Dalam sebulan, pengelola Agen46 berpeluang mendapatkan pendapatan hingga Rp5 juta atau bahkan lebih melalui layanan transaksi berbayar. Dan yang terpenting, BNI Agen46 juga berperan menyalurkan berbagai program pemerintah dengan lebih efektif, seperti bantuan sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH),” ujar Royke.
Ke depannya, melalui kerjasama dengan fintech, BNI Agen46 juga dapat melayani pengisian stok dagang secara digital. Sehingga pengelola warung kelontong tidak perlu lagi menutup warungnya untuk pergi ke tempat grosir membeli stok dagangnya. Juga tidak menutup kemungkinan, dengan berkolaborasi dengan Pos Indonesia, BNI Agen46 dapat dioptimalkan menjadi point of distribution untuk pick-up dan delivery paket logistik.
Dukungan lainnya, BNI juga berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas UMKM melalui program pelatihan dan pendampingan. Sebagai contoh, pada bulan ini BNI telah menyalurkan CSR untuk pelatihan UMKM binaan GP Ansor di 20 titik lokasi dengan nilai Rp500 Juta. BNI juga memiliki program inkubasi bagi UMKM yang berorientasi ekspor. Dengan keunggulan jaringan dan bisnis internasional yang dimiliki BNI, UMKM hasil program inkubasi ini diharapkan mampu untuk go global dan naik kelas.
“BNI juga akan mendukung perkuatan permodalan UMKM melalui penyaluran KUR. Khusus kepada UMKM binaan GP Ansor ini, kami telah menyiapkan KUR dengan skim khusus yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi UMKM binaan dalam mendapatkan fasilitas KUR. Tentunya, setelah memenuhi kriteria yang ditetapkan,” katanya.
Sementara itu, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan harapannya akan kerjasama ini agar menjadi salah satu cara meningkatkan kewirausahaan pemuda dengan modal yang terjangkau. “Selain itu juga terbuka peluang perluasan akses pemasaran atas produk-produk anggota GP Ansor dan perluasan jaringan pembayaran wakaf dan travel haji dan umroh,” tuturnya.
Adapun Faizal Rochmad Djoemadi menekankan agar kerjasama ini menjadi upaya nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kewirausahaan Agen pos serta memperluas jaringan layanan sehingga lebih memudahkan masyarakat untuk menggunakan layanan pos. (CM)
Indonesia memiliki potensi kewirausahaan tinggi dan meluas hingga ke kelompok muda produktif yang merintis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggandeng Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) untuk memberdayakan generasi muda agar semakin produktif dalam menjalankan bisnisnya dengan menjadi BNI Agen46, atau kepanjangan tangan BNI dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat. BNI juga menggandeng PT Pos Indonesia untuk memperkuat BNI Agen46 agar memiliki kemampuan menjadi point of distribution dalam melayani konsumennya.
Kerjasama ketiga lembaga tersebut ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Ketua Umum GP Ansor sekaligus Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Jakarta, Rabu (30/06/21). Pada kesempatan yang sama juga hadir Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.
Royke menuturkan pihaknya meyakini kerjasama ketiga pihak ini akan memberikan manfaat yang maksimal dalam pemberdayaan UMKM. Sebab, BNI sendiri memiliki serangkaian program yang khusus disiapkan untuk program pengembangan UMKM.
Pertama, program pemberdayaan UMKM dengan menjadikannya sebagai BNI Agen46, yaitu program inklusi keuangan BNI tanpa kantor cabang bank (branchless banking). BNI Agen46 ini memberikan berbagai layanan perbankan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses ke outlet bank. BNI Agen46 pada dasarnya memiliki fitur-fitur yang sama seperti kantor cabang bank, mulai dari pembukaan rekening tabungan, setor dan tarik tunai, transfer antar bank, top-up uang elektronik, hingga pembayaran dan pembelian pulsa, listrik, serta pembayaran e-commerce.
Anggota GP Ansor yang menjadi BNI Agen46 nantinya akan mendapatkan banyak keunggulan dibandingkan dengan konsep branchless banking sejenis, seperti pencairan kiriman dari luar negeri, pengajuan asuransi mikro melalui agen, pembayaran biaya pendidikan sekolah dan kampus, pembayaran pajak MPN serta fitur-fitur unggulan lainnya.
“Keuntungan yang diperoleh pengelola BNI Agen46 sangat kompetitif, yaitu 50 persen dari net fee diberikan kepada BNI Agen46. Dalam sebulan, pengelola Agen46 berpeluang mendapatkan pendapatan hingga Rp5 juta atau bahkan lebih melalui layanan transaksi berbayar. Dan yang terpenting, BNI Agen46 juga berperan menyalurkan berbagai program pemerintah dengan lebih efektif, seperti bantuan sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH),” ujar Royke.
Ke depannya, melalui kerjasama dengan fintech, BNI Agen46 juga dapat melayani pengisian stok dagang secara digital. Sehingga pengelola warung kelontong tidak perlu lagi menutup warungnya untuk pergi ke tempat grosir membeli stok dagangnya. Juga tidak menutup kemungkinan, dengan berkolaborasi dengan Pos Indonesia, BNI Agen46 dapat dioptimalkan menjadi point of distribution untuk pick-up dan delivery paket logistik.
Dukungan lainnya, BNI juga berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas UMKM melalui program pelatihan dan pendampingan. Sebagai contoh, pada bulan ini BNI telah menyalurkan CSR untuk pelatihan UMKM binaan GP Ansor di 20 titik lokasi dengan nilai Rp500 Juta. BNI juga memiliki program inkubasi bagi UMKM yang berorientasi ekspor. Dengan keunggulan jaringan dan bisnis internasional yang dimiliki BNI, UMKM hasil program inkubasi ini diharapkan mampu untuk go global dan naik kelas.
“BNI juga akan mendukung perkuatan permodalan UMKM melalui penyaluran KUR. Khusus kepada UMKM binaan GP Ansor ini, kami telah menyiapkan KUR dengan skim khusus yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi UMKM binaan dalam mendapatkan fasilitas KUR. Tentunya, setelah memenuhi kriteria yang ditetapkan,” katanya.
Sementara itu, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan harapannya akan kerjasama ini agar menjadi salah satu cara meningkatkan kewirausahaan pemuda dengan modal yang terjangkau. “Selain itu juga terbuka peluang perluasan akses pemasaran atas produk-produk anggota GP Ansor dan perluasan jaringan pembayaran wakaf dan travel haji dan umroh,” tuturnya.
Adapun Faizal Rochmad Djoemadi menekankan agar kerjasama ini menjadi upaya nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kewirausahaan Agen pos serta memperluas jaringan layanan sehingga lebih memudahkan masyarakat untuk menggunakan layanan pos. (CM)
(ars)