Ini Cara BRI Dorong UMKM Go Digital dan Jadi Eksportir

Rabu, 30 Juni 2021 - 22:15 WIB
loading...
Ini Cara BRI Dorong UMKM Go Digital dan Jadi Eksportir
Ilustrasi UMKM. Foto/Dok SINDOphoto/Yulianto
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen meningkatkan ekspor produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini merupakan salah satu tantangan tersendiri bagi bank milik negara itu.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto mengatakan, tantangan meningkatkan nilai ekspor UMKM berasal dari dalam BRI sendiri setelah berhasil melampaui tantangan yang diminta Presiden Joko Widodo untuk memberikan porsi kepada UMKM sebesar 30%.

"Kalau pada ratas (rapat terbatas) di bulan April ditantang oleh Pak Presiden bahwa porsi kepada UMKM nantinya di tahun 2024 harus di atas 30%, kita bukan lagi fokus bagaimana mencapai porsi UMKM 30% ini karena faktanya bahwa kita sudah di angka 85%. Maka, kita memberi challenge lain dalam hal bagaimana peran BRI menciptakan eksportir-eksportir dari UMKM," ujarnya dalam Webinar HUT ke-16 Koran Sindo dengan tema 'Asa UMKM Merajai Pasar Internasional, Rabu (30/6/2021).



Dia mengungkapkan, BRI memiliki Journey Pemberdayaan UMKM BRI, di mana hal ini merupakan serangkaian upaya untuk mempersiapkan UMKM BRI go ekspor.

Hal yang pertama BRI lakukan adalah mengarahkan para UMKM bergabung dengan Rumah BUMN atau dengan Pusat Latihan UMKM Terpadu atau dengan Pusat Inkubasi Bisnis yang dimiliki baik perbankan, kementerian/lembaga, maupun universitas.

"Di sini dilakukan upaya untuk bagaimana membuat UMKM tersebut go modern, dalam artian kita mulai dari pembinaan awal bagaimana memproduksi barang, bagaimana terus menjaga kualitas, bagaimana packaging-nya, termasuk bagaimana mengelola manajemen keuangan dan pembukuan," jelas dia.

"Karena itu merupakan hal yang penting juga untuk dipahami dan dilakukan UMKM sehingga dari awal usaha mereka sudah betul-betul memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan perusahaan," sambungnya.

Amam menjelaskan, selanjutnya BRI membawa UMKM binaannya tersebut untuk Go Digital dan Go Online, yaitu dengan memasukan UMKM tersebut ke dalam website yang dikembangkan oleh BRI Research Institute yang disebut Link UMKM dan yang dalam bentuk model klaster dengan nama Klasterku Hidupku.

"Jadi di dua model web ini itu UMKM bisa melakukan self assessment sampai di tahap mana usahanya, bahkan ini bisa menentukan apakah UMKM sudah naik kelas atau masih bertahan di kelas yang sama," bebernya.



Untuk penilaian, BRI menggunakan 12 parameter yang salah satunya yang paling penting adalah budaya inovasi dari UMKM. Sebab, jika UMKM ingin go ekspor, maka yang terpenting adalah pelaku usaha harus selalu berinovasi membuat produk-produk yang unik dan sesuai kebutuhan negara-negara tujuan.

"Kemudian, di tahap improvement disini kita sudah mulai ajarkan UMKM tersebut untuk mengenal digital termasuk untuk mengenal e-commerce. Selanjutnya, kita mulai kenalkan juga dengan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan UMKM untuk go global, aktivitas ini bisa berupa kurasi dari produknya, atau kita punya program Pengusaha Muda Brilian dimana mencari pengusaha-pengusaha muda yang sudah menggunakan e-commerce untuk alat jualannya," paparnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1551 seconds (0.1#10.140)