Empat Hari PPKM Darurat, Mal di Malang PHK Karyawan Besar-besaran

Selasa, 06 Juli 2021 - 10:21 WIB
loading...
Empat Hari PPKM Darurat, Mal di Malang PHK Karyawan Besar-besaran
Ilustrasi. FOTO/Avirista
A A A
MALANG - PPKM Darurat sudah berjalan selama empat hari ini membuat pelaku usaha pusat perbelanjaan atau mal di Malang Raya merintih sedih. Bagaimana tidak, selama PPKM Darurat mal wajib tutup total terkceuali hanya supermarket dan restoran tapi dilarang makan di tempat atau dine in.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya Suwanto mengatakan, hingga PPKM darurat hari keempat berlangsung sudah miliaran rupiah kerugian yang diderita para pelaku pengelola pusat perbelanjaan. Hal ini belum termasuk estimasi kerugian yang sebelumnya terjadi selama masa PSBB tahun lalu yang belum terbayarkan lunas.

"Saya nggak ngitung kalau pasti miliaran lah kalau kami hitung, kayak omzet hypermart turun drastis, Hypermart seharinya, sudah ratusan juta. Belum matahari ratusan juta per hari, belum tenant kecil, KFC, pasti secara mengalami penurunan kan nggak boleh dine in, tapi secara spesifik belum ngitung, tapi ittu pasti dampaknya bagi kami," ujar Suwanto saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, pada Selasa (6/7/2021).



Suwanto menambahkan, ada beberapa tenant yang juga mengalami gagal bayar dan menunggak utang imbas menurunnya omzet penjualan. Hal ini yang juga berpengaruh terhadap dinamika perekonomian mal di Malang raya

"Uang kami yang nyantol di beberapa tenant puluhan miliar, mau ketagih gimana kondisinya seperti ini, kami mengerti, yang penting operasional sama-sama jalan. Tapi begitu dihajar PPKM ya income darimana, dulu income tenant belum pada bayar juga," ujarnya.

Menyiasati kerugian yang lebih besar, pihaknya memutuskan untuk melakukan efisiensi beberapa beban pengeluaran, salah satunya pemutusan hubungan kerja (PHK) setidaknya 50 persen dari jumlah yang ada saat ini.

"Efisiensi karyawan hampir 50 persen karyawan. Awal - awal PSBB sudah 50 persen, efisiensi merumahkan beberapa karyawan, sekarang belum kami kemarin lagi seperti dulu, perhitungan kami masih belum selesai on target, datang lagi, otomatis kami pangkas lagi 50 persen," tuturnya.

Selain melakukan pemutusan hubungan kerja kepada para pekerja, pihaknya juga terpaksa memotong gaji seluruh pekerja yang ada di pusat - pusat perbelanjaan di Malang raya.

"Sekarang ini kita potong gaji karyawan semua mau nggak mau, senang tidak senang supaya tidak terjadi PHK. Sistemnya kami nggak bisa gaji full, salah satunya sistem ya itu seminggu masuk, seminggu libur, kalau nggak gitu kami nggak kuat," bebernya.



Sementara itu Mall Director Matos Fifi Trisjanti mengakui bila penutupan mal selama PPKM darurat berimbas pada perekonomian yang signifikan. Apalagi ia kerap dikeluhkan para tenant terkait nasib proses pembayaran sewa. Namun dirinya meminta para tenant pun legowo, ia juga meminta masyarakat agar bisa mengikuti aturan pemerintah untuk berdiam diri di rumah selama PPKM darurat diberlakukan.

"Tenant sudah ngerti semua, nurut dari dulu. Meskipun mereka sedih, ya mau ga mau. Kalau ingin perekonomian cepat pulih, coba ya kira-kira Jawa Bali nurut semua, Jawa Bali sepi 2 minggu, akan selesai, tapi saya nggak yakin, pasti ada yang nurut, dan yang nggak, yang nggak ini yang nyebarkan covid nggak selesai - selesai. Nurut saja lah," terangnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2146 seconds (0.1#10.140)