Duh Baru 2% Usia Produktif yang Berinvestasi di Pasar Modal

Rabu, 11 Agustus 2021 - 09:14 WIB
loading...
Duh Baru 2% Usia Produktif yang Berinvestasi di Pasar Modal
Foto Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKARTA - Populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 270-an juta, pada Juni 2021 hanya sebanyak 5.605.632 penduduk yang melek tentang investasi saham pasar modal . Fakta bahwa baru 2% dari total jumlah penduduk usia produktif yang berinvestasi di pasar modal memacu aplikasi investasi reksa dana Bibit.id terus berinovasi dalam menjawab berbagai kebutuhan penggunanya.

Setelah menjalin kemitraan strategis dengan PT Bank Jago Tbk di bulan Juli 2021, Bibit kini meluncurkan fitur Bibit Bareng yang memungkinkan pengguna menabung reksa dana bersama dengan teman dan keluarga di dalam satu portofolio.


Dengan Bibit Bareng, setiap pengguna dapat mencapai tujuan finansial secara bersama. Misalnya, bagi pasangan yang menabung bersama untuk persiapan menikah, teman-teman yang nabung bareng untuk rencana liburan setelah pandemi berakhir, dan orangtua yang nabung bareng untuk mempersiapkan pendidikan anak mereka, fitur ini bisa menjadi solusinya.

“Karena itulah, Bibit meluncurkan fitur Bibit Bareng agar masyarakat bisa menabung bersama-sama, berjuang, berusaha, berdisiplin, memantau hasil, dan akhirnya mencapai tujuan investasi mereka bersama,” kata CEO Bibit Sigit Kouwagam dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (11/8/2021).

Sebelum menggunakan fitur Bibit Bareng, ada sedikitnya tiga hal yang perlu dipahami. Pertama, kegiatan investasi di dalam portofolio bersama dapat dilihat oleh para anggota yang terlibat. Kedua, kepemilikan reksa dana tetap menjadi milik pihak yang berinvestasi dan tidak ada perpindahan kepemilikan. Terakhir, setiap anggota tetap memiliki kuasa penuh atas penjualan dan dana hasil penjualan reksa dananya miliknya.

“Tidak perlu khawatir. Meskipun dilakukan bersama-sama, setiap reksa dana tetap menjadi milik masing-masing anggota dalam portofolio bersama ini. Apabila tujuan investasi sudah tercapai, nilai investasi akan dibagi secara proporsional sesuai kontribusi masing-masing anggota,” kata Sigit.

Untuk mengaktifkan fitur ini, pertama-tama pengguna harus harus membuat satu portofolio baru. Setelah itu, pengguna bisa mengundang maksimal sepuluh pengguna lain untuk bergabung dalam portofolio bersama. Sigit optimistis bahwa fitur ini juga relevan dengan situasi pandemi yang tengah kita hadapi. Walau harus menjaga jarak secara fisik dan mobilitas menjadi terbatas, hubungan dengan orang-orang terdekat dapat terus erat karena pengguna bisa menabung bareng dan saling menyemangati untuk mencapai tujuan bersama.

Di sisi lain, fitur Bibit Bareng juga membuat investasi reksa dana tetap mudah, praktis, dan fun, khususnya bagi investor pemula yang masih ragu untuk berinvestasi. Di Indonesia, fakta bahwa baru 2% dari total jumlah penduduk usia produktif yang berinvestasi di pasar modal mendorong Bibit untuk menjadikan akses terhadap produk-produk investasi di pasar modal kian terbuka dan inklusif bagi siapa saja terlepas dari latar belakang mereka.


Ke depannya, Bibit akan terus menghadirkan fitur-fitur inovatif lainnya yang relevan dengan persoalan sehari-hari yang dihadapi oleh para pengguna dan investor ritel di Indonesia. “Kami berharap agar kehadiran fitur Bibit Bareng memotivasi generasi muda dan para investor pemula untuk mulai berinvestasi di pasar modal karena di Bibit, kami meyakini, siapa saja berhak atas masa depan yang lebih baik melalui investasi yang dilakukan dengan cara yang tepat berdasarkan profil risiko, kondisi keuangan, dan tujuan investasi setiap orang,” tutup Sigit.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1291 seconds (0.1#10.140)