IHSG Diramal Reli, Berikut Saham-Saham yang Layak Dicermati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan atau reli pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks diperkirakan berada pada kisaran 6.070-6.156.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal menguat tertahan menguji kembali moving average 20 hari dikisaran level 6.110 sebagai konfirmasi penguatan lanjutan.
Bertahannya IHSG diatas level 6.100 secara psikologis berpotensi membuat dorongan positif akan uptrend jangka menengah yang terbentuk pasca berhasil whipsaw di level support MA200.
"Indikator stochastic dan RSI memberikan signal bullish momentum dan Indikator MACD bergerak terkonsolidasi positif. Sehingga kami perkirakan IHSG dapat melanjutkan penguatannya dengan support resistance 6.070-6.156," ujar Lanjar dalam risetnya, Kamis (26/8/2021).
Dia melanjutkan, sejumlah saham yang dapat dicermati antara lain adalah AALI, ADHI, AGII, ANTM, ADRO, HMSP, INCO, MIKA, UNTR, WIKA, WSKT.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 23,74 poin atau 0,39 persen ke level 6.113 dengan pergerakan yang menguat sejak awal sesi perdagangan. Indeks sektor kesehatan (+1,40%) dan indeks sektor industrial (+1,13%) memimpin penguatan sektoral. Saham DCII, BMRI, ARTO, UNVR dan BINA yang menjadi leader pergerakan mampu mendorong IHSG tutup di zona hijau.
Menurunnya kekhawatiran investor terhadap dampak dari taper tantrum pasca bank Indonesia cukup siap menghadapai capital outflow dalam menyeimbangkan nilai tukar menjadi salah satu faktor.
Leader:
DCII, BMRI, ARTO, UNVR, BINA
Laggard:
EMTK, TLKM, BRPT, BBNI, SLIS
Sementara itu, Bursa Asia bersiap untuk pergerakan terkonsolidasi pada hari kamis karena investor menunggu petunjuk lebih lanjut tentang prospek peraturan di Tiongkok dan indikasi pengurangan stimulus the Fed pada akhir pekan. Tindakan keras Beijing terhadap industri swasta terus mewarnai sentimen dan memperumit prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Di sisi lain tentang apakah pidato Ketua Jerome Powell hari Jumat di Jackson Hole akan memberikan panduan yang lebih jelas tentang kapan dan bagaimana Fed akan mengurangi stimulus. Futures naik di Jepang tetapi merosot di Australia dan Hong Kong. Kontrak AS berfluktuasi setelah S&P 500 dan Nasdaq 100 naik tipis ke rekor baru.
Harga komoditas energi dan logam mayoritas menguat dengan Minyak mentah WTI naik 1,21%, Batubara naik 1,26%, Timah naik 0,50% dan Nikel naik 0,64%. "Secara sentimen IHSG berpeluang menguat terbatas," tutup Lanjar.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal menguat tertahan menguji kembali moving average 20 hari dikisaran level 6.110 sebagai konfirmasi penguatan lanjutan.
Bertahannya IHSG diatas level 6.100 secara psikologis berpotensi membuat dorongan positif akan uptrend jangka menengah yang terbentuk pasca berhasil whipsaw di level support MA200.
"Indikator stochastic dan RSI memberikan signal bullish momentum dan Indikator MACD bergerak terkonsolidasi positif. Sehingga kami perkirakan IHSG dapat melanjutkan penguatannya dengan support resistance 6.070-6.156," ujar Lanjar dalam risetnya, Kamis (26/8/2021).
Dia melanjutkan, sejumlah saham yang dapat dicermati antara lain adalah AALI, ADHI, AGII, ANTM, ADRO, HMSP, INCO, MIKA, UNTR, WIKA, WSKT.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 23,74 poin atau 0,39 persen ke level 6.113 dengan pergerakan yang menguat sejak awal sesi perdagangan. Indeks sektor kesehatan (+1,40%) dan indeks sektor industrial (+1,13%) memimpin penguatan sektoral. Saham DCII, BMRI, ARTO, UNVR dan BINA yang menjadi leader pergerakan mampu mendorong IHSG tutup di zona hijau.
Menurunnya kekhawatiran investor terhadap dampak dari taper tantrum pasca bank Indonesia cukup siap menghadapai capital outflow dalam menyeimbangkan nilai tukar menjadi salah satu faktor.
Leader:
DCII, BMRI, ARTO, UNVR, BINA
Laggard:
EMTK, TLKM, BRPT, BBNI, SLIS
Sementara itu, Bursa Asia bersiap untuk pergerakan terkonsolidasi pada hari kamis karena investor menunggu petunjuk lebih lanjut tentang prospek peraturan di Tiongkok dan indikasi pengurangan stimulus the Fed pada akhir pekan. Tindakan keras Beijing terhadap industri swasta terus mewarnai sentimen dan memperumit prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Di sisi lain tentang apakah pidato Ketua Jerome Powell hari Jumat di Jackson Hole akan memberikan panduan yang lebih jelas tentang kapan dan bagaimana Fed akan mengurangi stimulus. Futures naik di Jepang tetapi merosot di Australia dan Hong Kong. Kontrak AS berfluktuasi setelah S&P 500 dan Nasdaq 100 naik tipis ke rekor baru.
Harga komoditas energi dan logam mayoritas menguat dengan Minyak mentah WTI naik 1,21%, Batubara naik 1,26%, Timah naik 0,50% dan Nikel naik 0,64%. "Secara sentimen IHSG berpeluang menguat terbatas," tutup Lanjar.
(ind)