Dukung Inklusi Keuangan, bank bjb Fasilitasi Program Satu Rekening Satu Pelajar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah saat ini terus menggencarkan budaya gemar menabung sejak dini bagi anak dan pelajar, untuk meningkatkan inklusi keuangan sejak usia dini. Komitmen itu ditunjukkan pemerintah melalui keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 114 tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Gencarnya gerakan ini tak lepas dari potensi ekonomi yang cukup besar, di mana ada lebih dari 64 juta pelajar di Indonesia. Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga menjadi pelajaran berharga, bahwa kondisi tidak pasti perlu dihadapi dengan persiapan keuangan. Menabung dan berinvestasi dapat melindungi nilai uang dari inflasi sehingga kemampuan daya beli tetap bertahan di masa depan.
Presiden sendiri telah menargetkan pencapaian inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024. Aksi nyata dalam mendukung pencapaian target inklusi keuangan tersebut diwujudkan OJK, kementerian atau lembaga terkait beserta industri perbankan melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Program ini dalam rangka menumbuhkan budaya menabung sejak dini dan meningkatkan inklusi keuangan pada kelompok pelajar.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, bank bjb mempunyai peran aktif dalam memberikan edukasi keuangan sejak dini. Komitmen itu untuk membangkitkan kembali budaya menabung bagi para pelajar. Di mana, bank bjb mempunyai produk yang dapat mengakomodir kebutuhan para pelajar dalam menabung.
"bank bjb terus berusaha memberikan kemudahan bagi para pelajar dalam membuka rekening tabungan di masa pandemi ini, dengan menggunakan layanan Laku Pandai yang berada di sekolah – sekolah melalui koordinator sekolah ataupun menggunakan e-Form yang dapat diakses melalui web bank bjb," kata Yuddy.
Menurut dia, dengan gencarnya upaya literasi keuangan, diharapkan dapat memenuhi harapan bersama, dalam mewujudkan pemahaman pengelolaan keuangan bagi para pelajar. Sehingga nantinya generasi muda di Indonesia dapat memaksimalkan potensi aset yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Yuddy menjelaskan, menanamkan budaya menabung sejak dini dapat memberikan banyak manfaat. Pertama, mendidik para pelajar untuk belajar disiplin. Kedua, membentuk pola pikir untuk lebih menghargai uang dan menghindari perilaku konsumtif. Dengan membudayakan kebiasaan menabung dapat memberikan edukasi kepada anak – anak bagaimana cara meraih apa yang diinginkan namun juga untuk mempersiapkan dana untuk keperluan hal yang tidak terduga.
Sementara itu, Direktur Komersial dan Ritel bank bjb Suartini mengatakan, berbagai kemudahan telah diberikan bank bjb agar anak dan pelajar bisa memiliki nomor rekening sejak dini. Bahkan, mereka yang belum memiliki KTP pun bisa memiliki buku tabungan sendiri dengan sistem pembayaran yang mudah.
bank bjb, kata dia, mempunyai pilihan produk yang memang ditujukan bagi para pelajar. Pertama, Tabungan bjb Tandamata MyFirst. Produk ini memiliki keunggulan (bebas biaya administrasi tabungan dan bebas biaya administrasi Kartu ATM). Selain itu bjb Tandamata MyFirst juga dilengkapi dengan fasilitas bjb DIGI untuk mempermudah transaksi perbankan.
Gencarnya gerakan ini tak lepas dari potensi ekonomi yang cukup besar, di mana ada lebih dari 64 juta pelajar di Indonesia. Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga menjadi pelajaran berharga, bahwa kondisi tidak pasti perlu dihadapi dengan persiapan keuangan. Menabung dan berinvestasi dapat melindungi nilai uang dari inflasi sehingga kemampuan daya beli tetap bertahan di masa depan.
Presiden sendiri telah menargetkan pencapaian inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024. Aksi nyata dalam mendukung pencapaian target inklusi keuangan tersebut diwujudkan OJK, kementerian atau lembaga terkait beserta industri perbankan melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Program ini dalam rangka menumbuhkan budaya menabung sejak dini dan meningkatkan inklusi keuangan pada kelompok pelajar.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, bank bjb mempunyai peran aktif dalam memberikan edukasi keuangan sejak dini. Komitmen itu untuk membangkitkan kembali budaya menabung bagi para pelajar. Di mana, bank bjb mempunyai produk yang dapat mengakomodir kebutuhan para pelajar dalam menabung.
"bank bjb terus berusaha memberikan kemudahan bagi para pelajar dalam membuka rekening tabungan di masa pandemi ini, dengan menggunakan layanan Laku Pandai yang berada di sekolah – sekolah melalui koordinator sekolah ataupun menggunakan e-Form yang dapat diakses melalui web bank bjb," kata Yuddy.
Menurut dia, dengan gencarnya upaya literasi keuangan, diharapkan dapat memenuhi harapan bersama, dalam mewujudkan pemahaman pengelolaan keuangan bagi para pelajar. Sehingga nantinya generasi muda di Indonesia dapat memaksimalkan potensi aset yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Yuddy menjelaskan, menanamkan budaya menabung sejak dini dapat memberikan banyak manfaat. Pertama, mendidik para pelajar untuk belajar disiplin. Kedua, membentuk pola pikir untuk lebih menghargai uang dan menghindari perilaku konsumtif. Dengan membudayakan kebiasaan menabung dapat memberikan edukasi kepada anak – anak bagaimana cara meraih apa yang diinginkan namun juga untuk mempersiapkan dana untuk keperluan hal yang tidak terduga.
Sementara itu, Direktur Komersial dan Ritel bank bjb Suartini mengatakan, berbagai kemudahan telah diberikan bank bjb agar anak dan pelajar bisa memiliki nomor rekening sejak dini. Bahkan, mereka yang belum memiliki KTP pun bisa memiliki buku tabungan sendiri dengan sistem pembayaran yang mudah.
bank bjb, kata dia, mempunyai pilihan produk yang memang ditujukan bagi para pelajar. Pertama, Tabungan bjb Tandamata MyFirst. Produk ini memiliki keunggulan (bebas biaya administrasi tabungan dan bebas biaya administrasi Kartu ATM). Selain itu bjb Tandamata MyFirst juga dilengkapi dengan fasilitas bjb DIGI untuk mempermudah transaksi perbankan.