Kasus Covid-19 Melambat, IHSG Diramal Menguat ke Level 6.153

Rabu, 15 September 2021 - 08:42 WIB
loading...
Kasus Covid-19 Melambat, IHSG Diramal Menguat ke Level 6.153
Kenaikan IHSG lebih didorong melambatnya kasus Covid-19. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) diprediksi kembali menguat pada perdagangan saham hari ini, Rabu (15/9/2021). Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.098-6.153.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengatakan secara teknikal optimisme penguatan IHSG terlihat dengan konfirmasi break out Moving Average 20 hari dan 50 hari. Momentum pergerakan bullish pada indikator stochastic dan RSI mendorong laju pergerakan kembali pada tren positif.



"Arah pergerakan selanjutnya IHSG akan menguji resistance fractal 6.150, sehingga secara teknikal IHSG berpotensi menguat dengan support resistance 6.098-6.153," ujar Lanjar dalam risetnya, Rabu (15/9/2021).

Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya AALI, ACES, ACST, AGII, BBRI, BSDE, ESSA, HMSP, LSIP, SMCB, TBIG, WEGE.

Sebelumnya, IHSG ditutup naik 40,94 poin atau 0,67% ke level 6.129 dengan cenderung bergerak optimistis sepanjang sesi perdagangan. Indeks sektor energi naik 2,16%, infrastruktur 2,09% dan property 1,82% naik lebih optimistis.

Saham TLKM, DCII, ASII, EXCL, dan HMSP menopang penguatan IHSG. Investor melihat angka kasus Covid-19 yang melambat dan penguatan besar pada sebagian bursa ekuitas global pasca-rentetan pelemahan yang terjadi di Wall Street sejak pekan lalu menjadi penopang kenaikan.

Leader:
TLKM, DCII, ASII, EXCL, HMSP

Laggard:
BBRI, EMTK, TPIA, BMRI, DCII

Sementara itu, bursa saham Asia berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini setelah mayoritas indeks saham di Wall Street tergelincir semalam di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang melambat dari laporan inflasi AS di bawah ekspektasi.



Inflasi AS yang rilis di bawah ekspektasi pada bulan Agustus menambah ketidakpastian langkah The Fed dalam pemangkasan stimulus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil atau justru menjadi penghambat.

Dari Asia investor sedang menunggu data ekonomi yang kemungkinan akan menunjukkan tekanan akibat wabah Covid-19 dan investor juga memantau pembatasan peraturan Beijing dan kesengsaraan utang pengembang China Evergrande Group yang sebelumnnya menjadi faktor utama pelemahan indeks acuan di sana. Secara sentimen IHSG berpotensi alami tekanan.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1303 seconds (0.1#10.140)