Sandiaga Uno Ajak Civitas Unesa Dorong Transformasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa demi percepatan pemulihan ekonomi nasional serta penciptaan lapangan kerja, transformasi digital harus dilakukan.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf dalam SENIMA 6 & Call for Papers Jurusan Manajemen FEB Universitas Negeri Surabaya pada Selasa (5/10/2021). Dalam seminar bertajuk "Membangun ketahanan bisnis melalui inovasi dan digital enterpreneur di masa pemulihan ekonomi nasional" itu, Sandiaga Uno mengingatkan besarnya dampak pandemi covid-19.
"Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan, memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan.
Bukan hanya berjualan online, tapi juga menciptakan konten-konten produktif yang signifikan," ungkapnya.
Tak hanya itu, pandemi covid-19 diyakininya juga telah mengubah pola konsumsi masyarakat saat ini. Merujuk survei McKinsey, diketahui rata-rata konsumen berencana untuk tetap melanjutkan perilaku berbelanja online meskipun pandemi telah berakhir.
Selain itu, kata Sandiaga, berbagai kegiatan masyarakat pun kini telah berubah. Dia mencontohkan, meski DKI Jakarta saat ini dalam kondisi kondusif, masyarakat, termasuk dirinya lebih memilih untuk bekerja di rumah. Lewat digitalisasi, tegas dia, kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif, pertemuan lewat virtual pun tetap berkualitas.
"Jakarta sekarang dalam situasi yang sangat kondusif. Tapi hari ini saya memilih untuk tinggal di rumah, kenapa? Karena semua rapat-rapat dan kegiatan semuanya bisa dilakukan secara online," ungkapnya. "Ini memicu efisiensi dan efektivitas dari yang tadinya hanya enam sampai tujuh pertemuan, satu hari ini bisa kita tingkatkan menjadi 12-13 pertemuan," tambahnya.
Perubahan gaya hidup tersebut, kata dia, harus diimbangi dengan transformasi digital yang diharapkan mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi covid-19.
Sandiaga pun optimis target sebanyak 30 juta UMKM 'on boarding' menjadi anggota dari gerakan nasional 'Bangga Buatan Indonesia' dalam kurun 1,5-2 tahun mendatang dapat tercapai. "Nah inilah salah satu pemicu dari transformasi digital dari ekonomi yang menyumbangkan 65% kontribusi terhadap PDB Nasional," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa pandemi Covid-19 juga telah mengakselerasi beberapa inovasi. Menurut Menparekraf, ada lima langkah percepatan inovasi dan transformasi digital.
Pertama, perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital yang harus terus dikembangkan dan dibangun. Kedua, penyiapan road map transformasi digital sektor-sektor strategis, di antaranya kuliner, kriya dan fesyen. Ketiga, percepatan integrasi pusat data nasional atau Data Center yang akan hadir di seluruh wilayah Nusantara.
Keempat, penyiapan SDM, talenta digital dari kalangan akademisi, termasuk Universitas Negeri Surabaya untuk berperan serta dalam mencetak talenta-talenta digital yang mumpuni dan berkelas internasional. Kelima, penyiapan regulasi skema pendanaan dan pembiayaan untuk transformasi digital.
"SDM talenta digital merupakan salah satu kunci transformasi digital. Instruksi dari Presiden Joko Widodo tentang transformasi digital nasional bahwa tahun 2030 ditargetkan 9 juta talenta digital tampil," ungkap Sandiaga Uno.
"Pertanyaannya adalah are you ready?" tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengajak seluruh pihak, termasuk Universitas Negeri Surabaya untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk mengambil peran dalam pembangunan, penguatan ekosistem ekonomi digital di Tanah Air. "Insya Allah dapat memulihkan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujarnya bersemangat.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf dalam SENIMA 6 & Call for Papers Jurusan Manajemen FEB Universitas Negeri Surabaya pada Selasa (5/10/2021). Dalam seminar bertajuk "Membangun ketahanan bisnis melalui inovasi dan digital enterpreneur di masa pemulihan ekonomi nasional" itu, Sandiaga Uno mengingatkan besarnya dampak pandemi covid-19.
"Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan, memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan.
Bukan hanya berjualan online, tapi juga menciptakan konten-konten produktif yang signifikan," ungkapnya.
Tak hanya itu, pandemi covid-19 diyakininya juga telah mengubah pola konsumsi masyarakat saat ini. Merujuk survei McKinsey, diketahui rata-rata konsumen berencana untuk tetap melanjutkan perilaku berbelanja online meskipun pandemi telah berakhir.
Selain itu, kata Sandiaga, berbagai kegiatan masyarakat pun kini telah berubah. Dia mencontohkan, meski DKI Jakarta saat ini dalam kondisi kondusif, masyarakat, termasuk dirinya lebih memilih untuk bekerja di rumah. Lewat digitalisasi, tegas dia, kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif, pertemuan lewat virtual pun tetap berkualitas.
"Jakarta sekarang dalam situasi yang sangat kondusif. Tapi hari ini saya memilih untuk tinggal di rumah, kenapa? Karena semua rapat-rapat dan kegiatan semuanya bisa dilakukan secara online," ungkapnya. "Ini memicu efisiensi dan efektivitas dari yang tadinya hanya enam sampai tujuh pertemuan, satu hari ini bisa kita tingkatkan menjadi 12-13 pertemuan," tambahnya.
Perubahan gaya hidup tersebut, kata dia, harus diimbangi dengan transformasi digital yang diharapkan mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi covid-19.
Sandiaga pun optimis target sebanyak 30 juta UMKM 'on boarding' menjadi anggota dari gerakan nasional 'Bangga Buatan Indonesia' dalam kurun 1,5-2 tahun mendatang dapat tercapai. "Nah inilah salah satu pemicu dari transformasi digital dari ekonomi yang menyumbangkan 65% kontribusi terhadap PDB Nasional," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa pandemi Covid-19 juga telah mengakselerasi beberapa inovasi. Menurut Menparekraf, ada lima langkah percepatan inovasi dan transformasi digital.
Pertama, perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital yang harus terus dikembangkan dan dibangun. Kedua, penyiapan road map transformasi digital sektor-sektor strategis, di antaranya kuliner, kriya dan fesyen. Ketiga, percepatan integrasi pusat data nasional atau Data Center yang akan hadir di seluruh wilayah Nusantara.
Keempat, penyiapan SDM, talenta digital dari kalangan akademisi, termasuk Universitas Negeri Surabaya untuk berperan serta dalam mencetak talenta-talenta digital yang mumpuni dan berkelas internasional. Kelima, penyiapan regulasi skema pendanaan dan pembiayaan untuk transformasi digital.
"SDM talenta digital merupakan salah satu kunci transformasi digital. Instruksi dari Presiden Joko Widodo tentang transformasi digital nasional bahwa tahun 2030 ditargetkan 9 juta talenta digital tampil," ungkap Sandiaga Uno.
"Pertanyaannya adalah are you ready?" tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengajak seluruh pihak, termasuk Universitas Negeri Surabaya untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk mengambil peran dalam pembangunan, penguatan ekosistem ekonomi digital di Tanah Air. "Insya Allah dapat memulihkan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujarnya bersemangat.
(fai)