Petani Milenial Cianjur Tembus Supermarket Korea di Jakarta

Kamis, 07 Oktober 2021 - 09:22 WIB
loading...
Petani Milenial Cianjur Tembus Supermarket Korea di Jakarta
Satria Ramanda Santoso, petani milenial yang sukses menembus peliknya rantai pasok supermarket Korea di Jakarta.
A A A
JAKARTA - Lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) mampu menembus peliknya rantai pasok supermarket Korea di Jakarta, Mu Gung Hwa (MGH) dan toko online (marketplace) dengan kualitas dan kemasan produk yang dipersyaratkan jaringan toko internasional.

Sebagai pemula, Satria Ramanda Santoso yang lulus dari Polbangtan Bogor pada 2021, melakukan budidaya zucchini (terong Italia), kol, pakcoy, selada dan tanaman khas Cianjur pada lahan milik keluarga di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Untuk meningkatkan nilai tambah, produk saya di-packing dengan label Satria Farm seperti selada, bila tidak dikemas harganya Rp7.000 per kilogram (kg). Kalau di-packing dalam kemasan 250 gram, saya jual Rp5.000,” kata Satria yang berupaya mengembangkan pertanian dari hulu ke hilir.

(Baca juga:Petani Milenial Bidang Kehutanan Mulai Budi Daya Jamur Kayu)

Langkah tersebut sejalan dengan seruan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan, karena ditunjang alam, ketersediaan air dan sinar matahari sepanjang waktu.

“Pertanian itu anugerah dari Tuhan yang mengaruniakan alam dan musim yang baik. Sektor pertanian berurusan dengan perut sehingga dibutuhkan setiap hari untuk kelangsungan hidup manusia,” kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, pertanian dibutuhkan setiap saat yang melibatkan banyak pihak, adanya rasa gotong royong dan aspek sosial lainnya, maka sudah tepat pertanian dikelola oleh generasi milenial.

(Baca juga:Ini Tips dari Komedian Narji agar Petani Milenial Berjaya di Bisnis Pertanian)

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengapresiasi generasi milenial yang tak malu menyingsingkan lengan bajunya untuk bertani seperti halnya Satria Ramanda Santoso.

“Sudah saatnya anak muda melanjutkan tongkat estafet pertanian. Semangat jadi kunci bagi petani, termasuk petani milenial untuk terus produktif. Terlebih, pertanian kini menjadi bisnis yag menguntungkan. Tak repot lagi dikerjakan setelah ditopang teknologi informasi. Bisa dikendalikan dan dipantau smartphone,” kata Dedi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)