Ini Tanggapan KCIC Soal Proyek Kereta Cepat Pakai Dana APBN

Selasa, 12 Oktober 2021 - 07:48 WIB
loading...
Ini Tanggapan KCIC Soal Proyek Kereta Cepat Pakai Dana APBN
Pembengkakan biaya yang terus terjadi membuat pemerintah menggunakan APBN untuk mendanai proyek KCJB. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tengah menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, berbagai kendala menyelimuti proyek tersebut, mulai dari pembebasan lahan, perubahan desain, hingga biaya yang membengkak.

Sebagai alternatif percepatan pembangunan mega-proyek tersebut, Presiden Joko Widodo mengizinkan penggunaan APBN untuk dialokasikan ke dalam pembangunan KCJB. Keputusan itu ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021, tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung.



Menanggapi keputusan itu, General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya menegaskan bahwa mengenai pendanaan dan berbagai kebijakan lainnya yang berkaitan dengan investasi ataupun cost overrun merupakan ranah pemerintah.

“Hal-hal yang berkaitan tentang pendanaan, investasi ataupun cost overrun, merupakan ranah pemerintah dan BUMN sponsor, sehingga kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal, Selasa (12/10/2021).

Mirza menuturkan bahwasanya KCIC tengah fokus melakukan berbagai pembangunan guna mempercepat selesainya proyek KCJB yang digadang-gadang akan rampung pada akhir 2022 dan bisa mulai dioperasikan secara komersial pada 2023.

“Fokus kami saat ini adalah melakukan percepatan pembangunan proyek KCJB serta melakukan persiapan operasional untuk mengejar target penyelesaian di akhir tahun 2022,” katanya.

Ia pun menerangkan, terhitung hingga pekan keempat September 2021 progres pengerjaan proyek KCJB sudah mencapai 79%. Saat ini KCIC tengah melakukan pengerjaan tunnel, elevated track, subgrade dan penyelesaian konstruksi stasiun.

Selain itu, lanjut dia, di saat yang bersamaan pihaknya juga melakukan persiapan jelang operasional. Seperti penyiapan electric multiple unit (EMU) atau kereta yang akan digunakan ketika operasional.



“Saat ini sedang dalam tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, Tiongkok. Termasuk juga pembuatan comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi yang nanti digunakan untuk mengecek dan memastikan keamanan jalur kereta cepat,” bebernya.

Lebih dari itu, Mirza melontarkan, KCIC bersama kementerian terkait saat ini sedang melakukan pembahasan dan harmonisasi Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan. Termasuk melakukan pelatihan SDM hingga pembuatan SOP sebagai bagian dari persiapan operation maintenance readiness.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)