Pemkab Pasuruan Gelar Istighosah Qubro

Minggu, 24 Oktober 2021 - 17:22 WIB
loading...
Pemkab Pasuruan Gelar Istighosah Qubro
Istighosah Qubro di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Jumat (22/10/2021) untuk sosialisasi ketentuan cukai.
A A A
Pemerintah Kabupaten Pasuruan melakukan sosialisasi terbuka Peraturan Perundangan-Undangan Ketentuan Bidang Cukai, dengan cara menggelar Istighosah Qubro di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Jumat (22/10/2021) sore. Istighosah Qubro ini digelar untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta berharap Pandemi Covid-19 berakhir.

Istighosah dipimpin langsung Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Pasuruan KH Nurul Huda bersama Rois Syuriah PCNU Kabupaten Pasuruan KH Muzakki Birrul Alim, Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin dan ulama lainnya.

Selain itu, hadir Wakil Bupati Pasuruan KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib), Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Ramdhanu Dwiyantoro, Sekda Anang Saiful Wijaya dan anggota Forpimda, pimpinan Bea Cukai Pasuruan, serta undangan lainnya.

Selain untuk menjaga keutuhan NKRI, Istighosah Qubro adalah ikhtiar bersama alim ulama untuk membentengi Pasuruan dari peredaran rokok ilegal.Gus Mujib menjelaskan, Istighosah Qubro menjadi salah satu dari beberapa agenda kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2021.

Momen Hari Santri juga berbarengan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sehingga ia berharap semua yang hadir mendapatkan Syafaat Baginda Nabi Muhammad SAW.

"Insya Allah majelis seperti ini dapat memberikan barokah bagi yang hadir. Terlebih saat ini kita semua tengah berada di nuansa kelahiran Nabi Akhir Zaman, yakni Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaat dari beliau, Amin Ya Robbal Alamin," katanya.

Khusus para santri, Gus Mujib berharap agar terus berikhtiyar dalam mewujudkan cita-cita luhur para pejuang. Utamanya dalam menjaga NKRI, Persatuan dan Kesatuan serta menjaga kedaulatan bangsa.

"Kita wujudkan cita cita luhur pahlawan kita, menjaga NKRI, Persatuan dan Kesatuan. Insya Alllah Indonesia semakin maju dan berkah," ucapnya.

Lanjut Gus Mujib, seorang santri harus lebih memperdalam agama untuk menuntun menuju keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.

Selain itu, hidup di jaman seperti sekarang, seorang santri harus menguasai teknologi dan informasi, khususnya memfilter berita atau info-info yang bersifat hoaks.

"Dengan menguasai IT, InsyaAllah santri bisa menghadang pemberitaan yang mendistorsi NKRI. Santri jangan ikut-ikutan untuk gerakan yang bernuansa ektrimis, karena tidak sama dengan yang dibawa oleh Rosululloh SAW," katanya.
(atk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)