Data BPS Dinilai Perlu Dijadikan Indikator Alokasi Solar Subsidi

Senin, 25 Oktober 2021 - 18:37 WIB
loading...
Data BPS Dinilai Perlu Dijadikan Indikator Alokasi Solar Subsidi
Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) solar di beberapa daerah, menurut praktisi Migas Inas N Zubir seharusnya bisa diantisipasi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) solar di beberapa daerah, menurut praktisi Migas Inas N Zubir seharusnya bisa diantisipasi. Terang dia, data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi bisa menjadi landasan adanya peningkatan aktivitas perekonomian di daerah.

Inas N Zubir menerangkan, data BPS mencatat Pertumbuhan ekonomi Indonesia meroket dari triwulan I-2021 sebesar -0,71% menjadi 7,07% pada triwulan II-2021. Dimana pertumbuhan ini ditopang oleh usaha transportasi dan pergudangan sebesar 25,10% dan ekspor barang dan jasa 31,78%.



Kalau kita melihat peta pertumbuhan ekonomi tersebut, bahwa Pulau Jawa berkontribusi sebesar 57,92% dengan pertumbuhan 7,88% serta Sumatera berkontribusi 21,73% dengan pertumbuhan 5,27%.

"Maka sangat jelas bahwa mobilitas distribusi barang sangat tinggi kenaikan-nya dari triwulan sebelumnya. Sayang-nya data BPS tersebut di atas yang dirilis pada tanggal 5 Agustus 2021 tidak diimbangi dengan kesiapan BBM solar dijalur distribusi tersebut," ujar Inas N Zubir di Jakarta, Senin (25/10/2021).

Akibatnya terang dia terjadi kelangkaan BBM solar, seiring mobilitas tinggi di pulau Jawa maupun Sumatera. Ia juga mempertanyakan apakah Pertamina tidak mencermati data BPS tersebut? sehingga terlambat mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM solar di beberapa daerah yang dilalui kendaraan truk pengangkut baik di Jawa maupun Sumatera.



Menurutnya lonjakan kebutuhan BBM solar akibat meningkatnya mobilitas angkutan barang dijalur distribusi tersebut pada awal bulan September dan Oktober 2021 menyebabkan kelangkaaan BBM Solar di beberapa jalur distribusi di pulau Jawa dan Sumatera.

"Apabila Pertamina belum menjadikan data BPS tersebut sebagai indikator alokasi BBM solar subsidi yang banyak digunakan oleh truk pengangkut barang kebutuhan masyarakat, maka tidak ada salahnya jika Pertamina mulai menjadikan data BPS ini sebagai salah satu indikator dalam menentukan alokasi BBM solar di setiap daerah," paparnya.

Sambung dia menerangkan, harus ada perhatian khusus pada jalur distribusi barang di pulau Jawa dan Sumatera, agar antrian kendaraan truk pengangkut barang tidak terjadi lagi.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)