Investasi Sektor ESDM Diprediksi Hanya Capai 81% dari Target 2021

Kamis, 25 November 2021 - 11:42 WIB
loading...
Investasi Sektor ESDM Diprediksi Hanya Capai 81% dari Target 2021
Menteri ESDM Arifin Tasrif memproyeksikan tahun ini investasi sektor ESDM tidak mencapai target. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi di sektor ESDM hingga bulan Oktober 2021 mencapai USD19,2 miliar atau 58% dari target yang telah ditetapkan sebesar USD33,1 miliar.

Menteri ESDM Arifin Tasrif memproyeksi sampai akhir Desember 2021, realisasi investasi sektor ESDM hanya akan mencapai 81% atau USD26,8 miliar.

"Ini tentu saja tahun 2020 itu mengalami tekanan karena kondisi Covid-19 dan juga sebagian dari tahun 2021 kondisi pandemi ini masih berlangsung, sehingga sulit terjadi proses pengadaan, mobilisasi, dan juga yang terkait dengan progres investasi. Kita akan berupaya untuk terus meningkatkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021).



Arifin mengatakan bahwa potensi energi, terutama energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia sangat besar, terdiri dari energi surya, angin, air, panas bumi, hingga energi yang dihasilkan dari laut. Berdasarkan data terakhir, potensi EBT Indonesia mencapai 3.600 gigawatt (GW). Potensi yang sangat besar ini ditargetkan akan menciptakan investasi yang besar pula.

"Untuk itu dari sektor energi ini sendiri akan menciptakan investasi yang sedemikian besar. Kalau target kita di tahun 2060, harus bisa memproduksi listrik sekitar 630 GW, ini akan membutuhkan investasi lebih kurang USD100 triliun, suatu jumlah investasi yang sangat besar," ungkapnya.

Menurut dia, terobosan-terobosan baru juga dibutuhkan untuk menarik investasi yang besar tersebut. Infrastruktur transportasi harus dibuat lengkap dan tentunya infrastruktur energi harus andal dan berdaya saing.

"Untuk bisa membuat Indonesia menarik untuk investasi memang harus ada terobosan, pertama infrastruktur kita harus lengkap. Transportasi harus lengkap, di antaranya membangun jalan, pelabuhan. Ini tentu saja mengurangi masalah logistik," tuturnya.

Kemudian infrastruktur energi, Indonesia harus bisa membangun infrastruktur energi yang reliable dan competitiveness. "Dengan competitiveness energi kita, akan memberikan daya saing kita yang lebih besar untuk menarik investor masuk," imbuhnya.



Hingga tahun 2060, investasi penyediaan tenaga listrik direncanakan mencapai USD 1 triliun. Hal tersebut dapat dicapai dengan mengoptimalkan semua sumber energi yang ada, termasuk potensi tenaga nuklir yang diperlukan.

"Rencana investasi penyediaan tenaga listrik sampai tahun 2060, kita nanti mengoptimalkan semua sumber-sumber energi yang ada, termasuk juga potensi tenaga nuklir yang diperlukan. Jadi kebutuhan investasi ini akan mencapai kita targetkan, jika ini bisa direalisasikan, dengan komposisi masing-masing energi itu, ini akan menyerap investasi lebih kurang USD 1 triliun," ungkap Arifin
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)