Profil Tim Nanggala Kopassus dan Satgas Amole yang Terlibat Bentrok di Timika

Selasa, 30 November 2021 - 13:13 WIB
loading...
Profil Tim Nanggala Kopassus dan Satgas Amole  yang Terlibat Bentrok di Timika
Bentrok terjadi antara Tim Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole di lokasi Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua, Sabtu 27 November 2021. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
TIMIKA - Bentrok terjadi antara Tim Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole di lokasi Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua, Sabtu 27 November 2021. Akibat keributan yang tidak seimbang tersebut sebanyak lima anggota Polisi dari Satgas Amole terluka. Kelima anggota yang terluka yaitu Bripka Risma terkena bendol stick, Bripka Ramazana luka ringan, Briptu Edi, luka ringan tergores sangkur, Bharaka Heru luka ringan dan Bharatu Julianda mengalami luka ringan. Sementara seorang lagi Bharatu Munawir tidak terluka akibat keributan tersebut.

Baca : Terdengar Letusan Senjata saat Anggota Kopassus Baku Hantam dengan Satgas Amole

Keributan antara satuan elite ini berhasil didamaikan namun demikian hal ini mendapat perhatian khusus Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, TNI telah berkoordinasi dengan Polri untuk memproses hukum semua anggota yang terlibat dalam bentrokan. "TNI sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," ujar Andika, Senin (29/11/2021).

Puspom TNI bersama sama dengan Puspomad sedang lakukan proses hukum terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat.

Berikut profile dua satuan elite tersebut

1. Nanggala Kopassus

Tim Nanggala identik dengan sebutan tim kecil intelijen tempur Kopassus yang dibentuk sejak Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dipimpin Yogie Soewardi Memed yang kala itu berpangkat Brigadir Jenderal TNI. Personel tim ini merupakan prajurit pilihan dari korps baret merah yang selain mempunyai kemampuan 'Komando' juga mumpuni dalam bidang Sandhiyudha (intelijen tempur). Karena anggotanya telah menempuh brevet PARA KOMANDO di Batujajar dan Cilacap.

Tim ini memiliki kemampuan khusus diatas rata rata prajurit Infantri Raider seperti bergerak lebih cepat dalam setiap penguasa medan atau matra baik darat, laut maupun udara; survival, amphibi, lintas udara, mobil udara, pertempuran jarak dekat; pengintaian dan infiltrasi serta kemampuan anti teror.

Sehingga wajar jika tim ini sering dilibatkan dalam awal operasi besar TNI baik di dalam maupun luar negeri.

Namun operasi tim ini tertutup dan tugasnya yang bersifat rahasia sehingga mayoritas dari kegiatan mereka hanya diketahui pimpinan operasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1846 seconds (0.1#10.140)